Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perlombaan Persenjataan

Iran Uji Coba Misil Khorramshahr

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

DUBAI - Pemerintah Iran sukses melakukan sebuah uji coba misil balistik baru yang terbang sejauh 2.000 kilometer. Teheran mengatakan akan tetap mengembangkan persenjataannya meski di bawah tekanan Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Iran mengatakan misil yang dinamai Khorramshahr, dapat membawa sejumlah hulu ledak. Stasiun televisi IRIB menayangkan uji coba ini, tetapi dalam pemberitaannya tidak disebut waktu atau lokasi uji coba. Terlihat gambar misil Khorramshahr membawa sejumlah hulu ledak.

"Anda sedang melihat gambar- gambar kesuksesan uji coba misil balistik Khorramshahr, misil paling baru negara kita," demikian bunyi pemberitaan IRIB. Uji coba misil Khorramshahr merupakan yang ketiga dilakukan Iran.

Misil Khorramshahr pertama kali dipamerkan dalam sebuah parade, Jumat (24/9) Angkatan Bersenjata Iran, dimana Presiden Hassan Rouhani mengatakan Teheran akan terus meningkatkan kapabilitas misilnya. Pemerintah Inggris menyuarakan kekhawatirannya atas uji coba misil Khorramshahr. Hal serupa juga disampaikan Washington DC. Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, mengatakan pihaknya sangat mengkhawatirkan laporan uji coba misil Iran, dimana hal ini tidak konsisten dengan Resolusi PBB 2231.

Pemerintah Inggris pun menyerukan kepada pemerintah Iran untuk menghentikan tindakantindakan provokatifnya.

Kelemahan Kesepakatan

Sementara itu Presiden AS, Donald Trump, mengatakan uji coba tersebut mengilustrasikan kelemahan kesepakatan nuklir Iran yang dicapai oleh mantan Presiden AS, Barack Obama. Dia juga mengkaitkan tindakan Teheran ini dengan agresifitas pemerintah Korea Utara (Korut).

"Iran baru saja menembakkan sebuah misil balistik, yang mampu menjangkau Israel. Mereka juga bekerja sama dengan Korut," kata Trump melalui akun Twitter.

Pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi unilateral terhadap Iran dan uji coba misil ini telah menciderai resolusi Dewan Keamanan PBB, yang juga menyerukan Teheran untuk tidak melakukan aktivitas terkait peningkatan kemampuan pengembangan senjata nuklir.

Menjawab hal tersebut, pemerintah Iran menegaskan tidak memiliki rencana semacam itu.

Sebelumnya dalam Sidang Umum PBB, Selasa (19/9) Trump mengatakan Iran telah membangun kemampuan misilnya dan menuding Teheran telah menebar aksi kekerasan ke Yaman, Suriah dan negara-negara lainnya di Timur Tengah.

Dalam kesempatan itu, Trump juga mengkritisi sebuah pakta yang dibuat pada 2015, dimana AS dan negara-negara kekuatan dunia lainnya sepakat melonggarkan sanksi ekonomi terhadap Iran, dengan imbalan Teheran tidak mengembangkan program senjata nuklirnya. uci/Rtr/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top