Iran-Saudi Berjanji Bawa Keamanan dan Stabilitas ke Timur Tengah
Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian dan Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, kedua belah pihak berjanji untuk terus bekerja sama meningkatkan hubungan.
Pemulihan hubungan yang mengejutkan antara Arab Saudi yang mayoritas Muslim Sunni, pengekspor minyak terbesar dunia, dengan Iran yang mayoritas Syiah dan berselisih dengan pemerintah Barat atas kegiatan nuklirnya, memiliki potensi membentuk kembali hubungan di kawasan Timur Tengah yang bergolak selama beberapa dekade.
Kedua belah pihak "bernegosiasi dan bertukar pendapat dengan penekanan pada dimulainya kembali hubungan bilateral dan langkah-langkah eksekutif menuju pembukaan kembali kedutaan dan konsulat kedua negara", kata Kemlu Iran dalam sebuah pernyataan.
Saluran TV negara Saudi Al Ekhbariya menayangkan rekaman kedua menteri berjabat tangan di depan bendera Saudi dan Iran, kemudian berbicara dan tersenyum.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah Tiongkok CCTV, Beijing memuji "pertemuan resmi pertama antara menteri luar negeri kedua negara sejak lebih dari tujuh tahun" dan "mediasi aktif" Beijing dalam diplomasi.
Berdasarkan perjanjian bulan lalu, kedua negara akan membuka kembali kedutaan dan misi mereka dalam waktu dua bulan serta menerapkan kesepakatan kerja sama keamanan dan ekonomi yang ditandatangani lebih dari 20 tahun lalu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya