Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perjanjian Internasional

Iran Ingin Kejelasan Atas Kesepakatan Nuklir

Foto : AFP/THOMAS PETER

Pertemuan Wang-Javad Zarif l Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi (kanan), menyambut kedatangan Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif, di Wisma negara Diaoyutai, Beijing, Minggu (13/5).

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Iran berharap akan ada kejelasan atas nasib kesepakatan nuklir antara negara itu dengan 6 negara kekuatan dunia setelah Amerika Serikat (AS) meninggalkan kesepakatan itu. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, saat berkunjung ke Tiongkok pada Minggu (13/5).

"Dengan kunjungan saya ke Tiongkok dan ke beberapa negara lain, kami berharap dapat kejelasan mengenai kesepakatan yang lebih komprehensif," kata Menlu Javad Zarif usai berbincang dengan Menlu Tiongkok, Wang Yi.

Tiongkok adalah salah satu negara penandatangan kesepakatan nuklir Iran 2015, selain AS, Russia, Prancis, Inggris dan Jerman. Setelah melakukan kunjungan ke Tiongkok, rencananya Menlu Javad Zarif akan berkunjung ke Russia dan Belgia untuk berkonsultasi mengenai kesepakatan nuklir yang telah ditinggalkan AS.

Keputusan Washington DC untuk meninggalkan kesepakatan nuklir Iran dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Tehran, telah membuat berang sekutu AS di Eropa, Beijing, serta Moskwa.

Saat Menlu Javad Zarif tiba di Beijing, kantor berita ISNA mengatakan bahwa Tehran telah menyiapkan sejumlah opsi. "Jika kesepakatan nuklir dilanjutkan, yang dipastikan kepentingan warga Iran harus mendapat jaminan," ucap Menlu Javad Zarif.

Menyambut kedatangan tamu dari Iran, Menlu Wang berharap kunjungan Menlu Javad Zarif ke sejumlah negara bisa memberi kejelasan atas nasib kesepakatan nuklir Iran. "Saya berharap dan percaya bahwa upaya Menlu Javad Zarif bisa membantu Iran untuk melindungi kepentingan nasionalnya serta membawa perdamaian dan stabilitas di kawasan," tutur Menlu Wang.

Reaksi AS

Pada saat bersamaan, Menlu AS, Mike Pompeo, mengatakan AS menginginkan kerja sama dengan mitranya dari Eropa untuk menyusun kesepakatan baru yang bisa mencegah perilaku "jahat" Iran setelah AS keluar dari kesepakatan nuklir. "Saya berharap dalam beberapa hari dan pekan mendatang, kami bisa menghasilkan sebuah kesepakatan baru yang benar-benar berfungsi," kata Menlu Pompeo saat sesi wawancara dengan Fox News, Minggu.

"Kesepakatan baru itu bisa melindungi dunia dari sikap buruk Iran, bukan semata dari ancaman program nuklir mereka, namun juga misil dan sikap jahat lainnya. Saya siap bekerja sama dengan negara-negara Eropa untuk mencobanya dan mencapainya," pungkas Menlu AS itu.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top