Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - IFII Meraih Dana Hasil IPO Sebesar 148,27 Miliar Rupiah

IPO IFII Dipesan 1.889 Investor

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dana hasil IPO akan digunakan IFII untuk pelunasan utang dan bunga berjalan, pelunasan sisa uang muka belanja modal, pembelian mesin, dan modal kerja.

JAKARTA - PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham IFII usai melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Saham Perseroan dicatatkan pada papan utama dengan sektor Industri Dasar dan Bahan Kimia (basic industry and chemicals) subsektor wood industries dan merupakan emiten ke-52 yang tercatat di BEI pada tahun 2019. Pencatatan saham perdana ini merupakan realisasi dari komitmen Perseroan untuk Go Big with Go Public.

Sekretaris Perusahaan Indonesia Fibreboard Industry, Thomas Verdiyanto, mengatakan dalam masa penawaran umum tercatat sebanyak 1.889 investor melakukan pemesanan saham IFII, yang di antaranya 2,2 miliar saham berasal dari pooling allotment dan mencerminkan kelebihan permintaan (oversubcribed) lebih dari 155,90x dari porsi pooling tersebut atau secara keseluruhan terjadi oversubscribed sebesar hampir 1,56x total IPO.

"Berdasarkan sistem penjatahan yang ditetapkan, 99 persen adalah alokasi untuk penjatahan pasti (fixed allotment) dan 1 persen untuk penjatahan terpusat (pooling allotment)," ungkapnya di Jakarta, Selasa (10/12).

Dalam aksi korporasi ini, Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yakni PT Investindo Nusantara Sekuritas serta dua perusahaan penjamin emisi efek yaitu PT Panin Sekuritas Tbk dan PT Corpus Sekuritas Indonesia.

Perseroan telah menyelesaikan masa penawaran umum perdana saham (offering period) pada 3-4 Desember 2019 dan meraih dana sebesar 148,27 miliar rupiah melalui gelaran IPO sebanyak 1,41 miliar lembar saham kepada masyarakat dengan harga penawaran 105 rupiah per saham, yang merupakan 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan. "Dana hasil IPO ini, akan digunakan untuk pelunasan seluruh sisa pokok utang dan bunga berjalan pada Bank Nord LB, pelunasan sisa uang muka belanja modal dan pembelian mesin untuk pengembangan kegiatan usaha serta untuk modal kerja," jelas dia.

Komposisi Saham

Komposisi pemegang saham Perseroan setelah IPO, yakni PT Adrindo Intiperkasa sebesar 70,12 persen, Heffy Hartono sebesar 12,76 persen, Tropical Investment Pte Ltd sebesar 2,12 persen, dan sisanya pemegang saham publik sebesar 15 persen.

Sampai dengan 30 Juni 2019, penjualan bersih Perseroan sebesar 300,07 miliar rupiah, dengan komposisi 76 persen pasar ekspor dan 24 persen pasar lokal. Laba periode berjalan sebesar 25,73 miliar rupiah. Total aset tercatat sebesar 1,01 triliun rupiah. Adapun total labilitas sebesar 286,05 miliar rupiah dan total ekuitas tercatat sebesar 790,51 miliar rupiah.

Perseroan berdiri pada tanggal 24 September 2007 dengan kegiatan usaha utama adalah industri Medium Density Fibreboard (MDF) atau papan serat berkerapatan sedang dan produk kayu olahan lainnya. MDF adalah olahan kayu yang berupa papan yang digunakan sebagai pengganti dari plywood sebagai bahan baku pembuatan furnitur. Dibandingkan jenis kayu olahan lainnya MDF memiliki keunggulan permukaan yang lebih halus sehingga ketika dicat tidak ada permukaan yang berlubang atau berpori-pori besar sehingga dapat menghasilkan kualitas furnitur yang lebih baik.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top