Investor Masih Cermati Sentimen Geopolitik

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpeluang melanjutkan penguatannya, hari ini (17/2). Potensi tersebtu didasarkan pada mengendurkan ketegangan geopolitik antara Russia dan Ukraina yang beberapa waktu belakangan ini menguras perhatian pelaku pasar.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal memprediksikan pegerakan rupiah, Kamis (17/2), berpotensi menguat di rentang 14.220-14.300 rupiah per dollar AS. Dengan catatan, lanjutnya, selama tak ada isu mengkhawatirkan terkait perkembangan geopolitik.

Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (16/2) sore, terus menguat didukung meredanya tensi geopolitik di Eropa Timur. Rupiah ditutup menguat 44 poin atau 0,3 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.256 rupiah per dollar AS.

"Penguatan rupiah seiring pelaku pasar yang mencerna laporan bahwa Rusia memindahkan pasukan dari perbatasannya dengan Ukraina," kata analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta.

Kementerian Pertahanan Russia, Selasa (15/2), menerbitkan rekaman yang menunjukkan pihaknya menarik beberapa pasukan dari perbatasan dengan Ukraina setelah latihan. Namun, Presiden AS Joe Biden mengatakan AS belum memverifikasi langkah tersebut. Sementara Ukraina melaporkan serangan siber pada jaringan online kementerian pertahanan dan dua bank hanya beberapa jam setelah pengumuman Rusia.