Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Migas - Pada 2021, Nilai TKDN Industri Hulu Migas Berhasil Capai TKDN 58,95 Persen

Investor Diminta Tingkatkan TKDN

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk meningkatkan target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pengelolaan komponen barang, jasa Industri hulu migas. Komitmen TKDN pada 2022 diharapkan bisa mencapai 60 persen meskipun pemerintah telah menetapkan target TKDN migas sebesar 57 persen.

Nilai perkiraan pengadaan barang/ jasa sebesar 5.200 juta dollar AS atau setara dengan 75 triliun rupiah. Jika komitmen TKDN 2022 bisa direalisasikan maka diperkirakan sekitar 45 triliun rupiah pengadaan barang/ jasa akan dinikmati oleh industri nasional.

Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko, mengatakan dengan target TKDN serta nilai pengadaan yang lebih besar maka manfaat industri hulu migas dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya industri nasional akan semakin meningkat.

Target TKDN pada 2022 ini menjadi tantangan dan dorongan bagi SKK Migas dan KKKS untuk terus berkomitmen melakukan proses rantai suplai sesuai dengan prinsip dasar dan etika pengelolaan rantai suplai yang efektif, efesien, serta transparan dan mendukung tumbuhnya kemampuan nasional.

"Target TKDN ini untuk mendukung tumbuh kembangnya kemampuan nasional untuk lebih mampu bersaing tidak hanya di tingkat nasional, namun diharapkan dapat meningkat daya saingnya di tingkat regional dan internasional," kata Rudi, di Jakarta, Senin (14/3).

Rudi menambahkan, penerapan TKDN harus sesuai prinsip dan etika rantai suplai (SCM) yang tergabung di KKKS, baik yang menggunakan skema Production Sharing Contract (PSC) Cost Recovery dan Gross Split. Terhadap KKKS Gross Split, menurut Rudi, juga harus tetap memenuhi kewajiban penggunaan barang dan jasa, pengoptimalan TKDN dan melaksanakan program-program pemberdayaan kemampuan dalam negeri di daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam peraturan pemerintah.

Menurutnya, kerja sama yang baik dan saling mendukung antara SKK Migas dan KKKS mutlak diperlukan untuk mengejar visi 2030 untuk mampu memproduksi minyak satu juta barel per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD).

Komitmen TKDN tersebut terungkap dalam pertemuan dengan pimpinan SCM ini dihadiri oleh Plt Deputi Pengendalian Pengadaan, Rudi Satwiko, dan 35 pimpinan SCM KKKS yang memprioritaskan program SCM dan TKDN tahun 2022.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan pemberdayaan kapasitas nasional hulu migas (TKDN) dilakukan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam negeri dan sejalan dengan visi satu juta barel minyak dan 12 BSCFD Gas, dengan tiga strategi utama, yakni pencapaian long term planning, pencapaian lifting, menggerakan multiplier effect, dan menjalankan program pembinaan lingkungan sesuai dengan program G-20.

Lampaui Target

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi, mengatakan, pada 2021, nilai TKDN industri hulu migas berhasil mencapai TKDN 58,95 persen dengan nilai pengadaan barang dan jasa sebesar 4,066 juta dollar AS.

"Pencapaian nilai TKDN tersebut tentunya telah melebihi target yang ditetapkan pemerintah di industri hulu migas sebesar 57 persen," pungkasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top