Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemindahan Ibu Kota I Pembangunan di Nusantara Tunjukkan Kemajuan Signifikan

Investor dari Tiongkok Berinvestasi di IKN

Foto : ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

TROY PANTOUW Staf Khusus Kepala Otorita IKN bidang Komunikasi Publik - Ini merupakan bukti nyata bahwa Nusantara diterima dengan baik dan menjadi sumber kebanggaan bersama. »

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan groundbreaking kedelapan di Nusantara, Kalimantan Timur, pada Rabu (25/9), melibatkan satu investor asing murni dari Tiongkok. Groundbreaking ini akan melibatkan satu investor asing murni, dua kemitraan asing, dan dua investor domestik.

"Suasana antusias dan atmosfer yang positif menyelimuti persiapan groundbreaking ini, di mana masyarakat umum yang mengunjungi Nusantara turut memberikan persepsi positif tentang pembangunan yang sedang berjalan. Ini merupakan bukti nyata bahwa Nusantara diterima dengan baik dan menjadi sumber kebanggaan bersama," ujar Staf Khusus Kepala Otorita IKN bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw, di Jakarta, Selasa (24/9).

Seperti dikutip dari Antara, pembangunan IKN terus menunjukkan progres yang signifikan. Komitmen dari berbagai pihak untuk berinvestasi di Nusantara semakin menguat, terbukti dari antusiasme calon investor yang mengunjungi dan mengirimkan Letter of Intent (LOI) ke Otorita IKN.

Pada Rabu (25/9), Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memimpin groundbreaking tahap ke-8 yang akan menjadi langkah besar berikutnya dalam pembangunan Nusantara.

Investor asing menunjukkan ketertarikan yang sama kuatnya dengan investor dalam negeri terhadap potensi Nusantara. Namun demikian, Otorita IKN tetap mengedepankan kehadiran brand-brand lokal yang menjadi kebanggaan nasional.

Hal ini sejalan dengan visi Nusantara sebagai karya anak bangsa yang mampu berkontribusi besar tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga bagi komunitas internasional.

Membangun Hotel

Investasi swasta luar negeri masuk pertama kali melalui sektor mix use yaitu Delonix Bravo Investment dari Tiongkok yang akan membangun hotel, apartemen, kantor, dan pusat perbelanjaan.

Geliat investasi terus berlanjut. Direncanakan akan meresmikan juga groundbreaking dua perusahaan dalam negeri yang berinvestasi di Nusantara yaitu Primahotel Manajemen Indonesia yang akan membangun Hotel Bintang 3, PT Plataran Boga Rasa yang akan membangun venue.

Sementara itu, dua perusahaan yang bermitra dengan internasional, Australia Independent School yang akan membangun Sekolah Internasional dari jenjang PAUD hingga SMA, dan PT Magnum Investment Nusantara yang akan membangun kawasan hunian dan komersial.

Groundbreaking ke-8 ini melanjutkan rangkaian pembangunan yang sebelumnya telah mencapai tahap ketujuh. Minggu lalu, telah diresmikan Swissotel Nusantara serta groundbreaking Nusantara Mall and Duty Free, yang menambah daftar proyek infrastruktur dan fasilitas penting di Nusantara.

Presiden Joko Widodo terus menunjukkan perhatian besar terhadap pembangunan IKN. Dukungan kuat dari pemerintah akan berlanjut di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang dalam rapat kabinet Agustus lalu di Nusantara menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan IKN dengan sebaik-baiknya.

Nusantara tidak hanya menjadi simbol kebanggaan nasional sebagai kota yang dirancang dan dibangun oleh putra-putri terbaik bangsa, tetapi juga semakin menarik perhatian warga internasional.

Groundbreaking ke-8 ini menjadi bukti Nusantara terus berkembang sebagai kota masa depan, cerdas, hijau, dan berkelanjutan, sekaligus menandai langkah penting menuju transformasi Indonesia di kancah global.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menyampaikan terdapat tambahan lima perusahaan asing yang berinvestasi di IKN dengan total dana 165 juta dollar AS atau 2,51 triliun rupiah.

Salah satunya, perusahaan asal Singapura, Sembcorp Utilities PTe Ltd, yang berinvestasi sebesar 65 juta dollar AS (987,35 miliar rupiah) untuk membangun panel surya bertenaga 50 megawatt (MW).

"Kalau Sembcorp kurang lebih 65 juta dollar AS. Kalau yang lain-lain combining itu sekitar 100 juta dollar AS. (Jadi) 100 juta dollar AS ditambah 65 juta dollar AS, ya (total) 165 juta dollar AS," kata Rosan.

Tidak hanya di bidang energi, ia menyatakan perusahaan yang bergerak di sektor pendidikan asal Singapura, Raffles Education Limited, juga berminat menanamkan modalnya di IKN.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top