![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Investor Cemas di Tengah Drama The Fed, Simak Prediksinya
Foto: istimewaJAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi dalam perdagangan tengah pekan ini. Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sikap pasar mencerna laporan inflasi Amerika Serikat (AS) atau data Consumer Price Index (CPI) pada Januari lalu.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang melihat ekspektasi pasar terkait CPI pada Januari lalu berada di level 3,1 persen atau turun dari bulan sebelumnya di posisi 3,2 persen. Dari sisi domestik, data penjualan ritel yang akan dirilis pada, Rabu (12/2) diharapkan dapat meredam pelemahan IHSG.
Karenanya, Alrich memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (12/2), berpotensi terkonsolidasi pada level psikologis 6.500.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/2) sore, ditutup melemah 116,15 poin atau 1,75 persen ke posisi 6.531,99, di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap pidato Gubernur The Fed Jerome Powell yang akan memberikan dampak signifikan terhadap pasar. “Perhatian pelaku pasar akan tertuju terhadap ketua Federal Reserve Jerome Powell yang akan berpidato di hadapan Kongres,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta.
Powell dijadwalkan menyampaikan pidatonya di hadapan Kongres pada Selasa (11/2) pagi waktu Amerika Serikat (AS) atau pukul 22.00 WIB. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan laporan inflasi utama AS yang akan dirilis pekan ini, data Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2024 akan dirilis pada Rabu (12/2), diikuti oleh klaim pengangguran mingguan awal dan Indeks Harga Produsen pada Kamis (13/2).
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menandatangani kebijakan terbaru pada Senin (10/2) malam untuk tarif 25 persen atas impor baja dan juga menaikkan tarif aluminium menjadi 25 persen dari 10 persen, yang keduanya akan berlaku pada 4 Maret 2025.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu teknologi yang naik sebesar 0,90 persen.
Sementara itu, sepuluh sektor menurun yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus sebesar 4,04 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing turun sebesar 2,94 persen dan 2,41 persen.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara, Muchamad Ismail
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 PLN UP3 Kotamobagu Tanam Ratusan Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
- 2 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 3 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 4 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
- 5 Mantan Kadisbudpar Cianjur benarkan diperiksa Polda Jabar soal Cibodas