Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 12 Feb 2025, 08:45 WIB

Investor Cemas di Tengah Drama The Fed, Simak Prediksinya

Foto: istimewa

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ber­potensi konsolidasi dalam perdagangan tengah pekan ini. Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sikap pasar mencerna laporan inflasi Amerika Serikat (AS) atau data Consumer Price Index (CPI) pada Januari lalu.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tam­bolang melihat ekspektasi pa­sar terkait CPI pada Januari lalu berada di level 3,1 persen atau turun dari bulan sebelumnya di posisi 3,2 persen. Dari sisi domes­tik, data penjualan ritel yang akan dirilis pada, Rabu (12/2) diharapkan dapat meredam pelemahan IHSG.

Karenanya, Alrich memproyeksikan IHSG dalam perda­gangan, Rabu (12/2), berpotensi terkonsolidasi pada level psikologis 6.500.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/2) sore, ditutup melemah 116,15 poin atau 1,75 per­sen ke posisi 6.531,99, di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap pidato Gubernur The Fed Jerome Powell yang akan memberikan dampak signifikan terhadap pasar. “Perhatian pelaku pasar akan tertuju terhadap ketua Fede­ral Reserve Jerome Powell yang akan berpidato di hadapan Kongres,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia da­lam kajiannya di Jakarta.

Powell dijadwalkan menyampaikan pidatonya di hadapan Kongres pada Selasa (11/2) pagi waktu Amerika Serikat (AS) atau pukul 22.00 WIB. Selain itu, pelaku pasar juga menanti­kan laporan inflasi utama AS yang akan dirilis pekan ini, data Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2024 akan dirilis pada Rabu (12/2), diikuti oleh klaim pengangguran mingguan awal dan Indeks Harga Produsen pada Kamis (13/2).

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menandata­ngani kebijakan terbaru pada Senin (10/2) malam untuk tarif 25 persen atas impor baja dan juga menaikkan tarif aluminium menjadi 25 persen dari 10 persen, yang kedua­nya akan berlaku pada 4 Maret 2025.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi ke­dua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan per­dagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu teknologi yang naik sebesar 0,90 persen.

Sementara itu, sepuluh sektor menurun yaitu sektor in­frastruktur turun paling dalam minus sebesar 4,04 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing turun sebesar 2,94 persen dan 2,41 persen.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.