Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perindustrian 2021 - Realisasi Investasi Manufaktur Terbesar di Jabar Sekitar Rp136,1 Triliun

Investasi Manufaktur Lampaui Target

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sepanjang 2021, investasi sektor manufaktur menembus 325,4 triliun rupiah atau naik 19 persen dari 2020 (yoy). Angka tersebut melampaui target Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di kisaran 280-290 triliun rupiah.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan capain investasi menunjukkan level kepercayaan investor terhadap Indonesia masih tinggi. "Saya percaya ini menjadi momentum penting menguatnya ekonomi Indonesia pascapandemi," ujarnya di Jakarta, Senin (31/1).

Berdasarkan data Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), capaian investasi sebesar 325,4 triliun rupiah tersebut terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 94,7 triliun rupiah dan penanaman modal asing (PMA) sebesar 15,8 miliar dollar AS.

Dari angka tersebut, subsektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya mencatatkan porsi investasi terbesar, yaitu 117,5 triliun rupiah atau berkontribusi 13,0 persen dari total investasi sepanjang 2021.

"Selama ini, investasi sektor manufaktur juga membawa dampak luas bagi perekonomian nasional, salah satunya melalui penyerapan tenaga kerja. Serapan tenaga kerja di industri manufaktur mencapai 1,2 juta orang pada 2021, menjadikan jumlah totalnya menjadi 18,64 juta orang," ucap Menperin.

Kemudian, realisasi investasi tersebut sebagian besar tersebar ke lima wilayah di Tanah Air, yakni terbesar di Jawa Barat sekitar 136,1 triliun rupiah atau sebesar 15,1 persen, DKI Jakarta 103,3 triliun rupiah atau sebesar 11,5 persen, Jawa Timur 79,5 triliun rupiah atau sebesar 8,8 persen, Banten 58 triliun rupiah atau sebesar 6,4 persen, Riau 53 triliun rupiah atau sebesar 5,9 persen.

"Kami berharap investasi sektor industri ini, selain berdampak pada penyerapan tenaga kerja lokal di masing-masing daerah, mampu juga menggerakkan sektor industri kecil di daerah-daerah yang menjadi tujuan investasi tersebut," tuturnya.

Iklim Kondusif

Untuk mendorong investasi di sektor industri, beberapa program yang didorong oleh Kemenperin antara lain meliputi program subtitusi impor 35 persen pada 2022, program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dan hilirisasi sumber daya alam.

"Untuk menjaga iklim usaha yang kondusif, pemerintah memberikan berbagai insentif fiskal dan nonfiskal bagi penanaman investasi, termasuk di sektor industri. Kami mendorong para pelaku industri untuk memanfaatkan insentif-insentif tersebut semaksimal mungkin," ujar Menperin.

Peneliti Ekonomi Core, Yusuf Rendi Manilet, meminta pemerintah menjaga stabilitas politik agar iklim investasi tetap terjaga. Dia mengatakan investasi sektor manufaktur sangat penting mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Jika stabilitas ekonomi dan politik terganggu otomatis iklim investasi terdampak. Padahal, investasi sangat penting karena bisa menyerap jumlah tenaga kerja dalam jumlah banyak serta mendorong ekspor produk industri," pungkasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top