Investasi Diperkirakan Tetap Menarik
Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia
Untuk itu, lanjut Bahlil, pemerintah akan tetap melanjutkan fasilitas insentif fiskal, berupa tax holiday pada 2023 sebagai instrumen daya tarik investasi di Indonesia. Bahlil menilai pemberian tax holiday harus dipertahankan sebagaimana insentif tax allowance.
Namun, dia mengakui pihaknya memang sangat menata sektor atau investasi mana yang bisa mendapatkan fasilitas tersebut. Hal itu lantaran pemerintah juga tidak ingin kehilangan penerimaan pajak atas investasi yang ditanamkan di Tanah Air.
Risiko Berkurang
Sebelumnya, Ekonom yang juga Menteri Keuangan RI 2013-2014, Chatib Basri, mengatakan risiko berinvestasi di Indonesia bisa berkurang dengan keanggotaan tetap dalam Satuan Tugas Akai Financial atau The Financial Action Task Force (FATF). Menurutnya, sebuah negara yang bukan anggota tetap FATF dianggap tidak transparan, sehingga negara tersebut dianggap memiliki risiko tinggi sebagai wilayah untuk berinvestasi.
"Jika dianggap berisiko, yang terjadi implikasinya adalah kalau kita mau pinjam uang atau melakukan transaksi maka akan ada hambatan yang bisa muncul dalam bentuk cost of fund yang relatif mahal, atau bisa juga transaksinya di-decline," kata Chatib, di Jakarta, Selasa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya