Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanaman Modal - Per September, Sekitar 52,9 Persen Investasi di Luar Jawa, Sisanya di Jawa

Investasi di Luar Jawa Tumbuh Pesat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Investasi di luar Pulau Jawa sepanjang Juli-September lalu tumbuh 47,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy). Peningkatan tersebut didukung pembangunan infrastruktur yang gencar di luar Pulau Jawa.

Kementerian Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di luar Jawa sepanjang triwulan III 2022 mencapai 166,3 triliun rupiah atau 54 persen dari total realisasi investasi pada periode tersebut sebesar 307,8 triliun rupiah. Sementara, realisasi investasi di Jawa tumbuh 35,8 persen yoy menjadi 141,5 triliun rupiah.

Menteri Investasi/ Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan pemerataan investasi di Jawa dan luar Jawa terus didorong sebagaimana perintah Presiden Jokowi untuk mendorong investasi berkualitas. Investasi luar Jawa, terangnya, menjadi salah satu fokus Presiden Jokowi agar pembangunan Indonesia tidak Jawa sentris, tetapi Indonesia sentris.

"Pertumbuhan ekonomi nasional kita yang dulunya itu di atas 60 persen sumbangsihnya dari Pulau Jawa, sekarang sudah di bawah 60 persen. Ini terjadi salah satunya karena penetrasi untuk investasi itu dilakukan sebagian di luar Pulau Jawa," katanya dalam paparan kinerja triwulan III-2022 di Jakarta, Senin (24/10).

Bahlil menambahkan suksesnya investasi di luar Jawa juga didukung pembangunan infrastruktur masif yang digenjot di pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla pada periode 2014-2019.

Sementara itu, secara kumulatif sepanjang Januari-September 2022 realisasi investasi di luar Jawa berkontribusi sebesar 52,9 persen atau 472,1 triliun rupiah dari total realisasi investasi di periode tersebut sebesar 892,4 triliun rupiah. Sedangkan realisasi investasi di Jawa mencapai 420,3 triliun rupiah atau mencapai 47,1 persen dari realisasi investasi secara keseluruhan.

"Saya tegaskan pada 2022 realisasi investasi kita luar Pulau Jawa itu sudah lebih tinggi sebesar hampir 53 persen. Dibandingkan pada 2021 hanya 51,7 persen," kata Bahlil.

Terkait target tahun depan, dia mengakui masih melakukan pemetaan demi mengejar target realisasi investasi 2023 yang dipatok sebesar 1.400 triliun rupiah. Diakuinya, ekonomi tahun depan masih gelap karena faktor eksternal, namun pemerintah tetap optimistis dengan pencapaian target targetnya.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Program Indef, Esther Sri Astuti mengakui realisasi investasi memang meningkat pesat tahun ini. Hal itu terlihat dari nilai investasi manufaktur dari 167,1 triliun pada semester I-2021 menjadi 230,8 triliun pada semester I-2022.

"Peningkatan investasi di sektor industri selalu menambah multiplier effect yang besar bagi perekonomian nasional, meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan menyumbang cadangan devisa serta menjadikan Indonesia lebih berdaya saing di perekonomian global dengan memperkuat basis manufakturnya," ucapnya.

Nilai Tambah

Baca Juga :
Literasi Investasi

Dia juga mendorong pemerintah mengurangi kebergantungan pada ekspor komoditas seiring dengan perkembangan terbaru saat ini yang mana kian banyak negara yang melakukan proteksionis yang menghambat ekspor komoditas RI. Hilirisasi terangnya lebih memberi efek ekonomi berganda ketimbang menjual komoditas.

Esther juga mengingatkan pemerintah untuk hati hati mengelola kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga minat investor.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top