Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Iklim Usaha I Saudi Ingin Jadikan Indonesia sebagai “Hub” Industri Petrokimia di Asia Tenggara

Investasi Bakal Naik Pascapemilu

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kondisi ekonomi, politik, dan keamanan di Indonesia diyakini masih tetap stabil dan kondusif, sehingga akan mendukung berjalannya aktivitas usaha atau perindustrian semakin agresif.

JAKARTA - Pemerintah optimistis terjadi peningkatan investasi dan ekspansi sektor manufaktur seusai penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Ke depannya, diperkirakan banyak proyek prioritas yang segera berjalan, seperti di industri petrokimia serta finalisasi peraturan mengenai mobil listrik dan pemberian insentif bagi industri.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menyampaikan meningkatnya tren investasi pascapemilu karena RI merupakan negara paling matang dalam penerapan sistem demokrasinya. "Itu menjadi modal pemerintah dalam menarik investasi dari luar. Optimisme pembangunan yang digaungkan pemerintah saat ini juga penting untuk menarik investasi. Semua sektor industri akan running setelah pilpres dan pileg," ungkapnya, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Airlangga meyakini kondisi ekonomi, politik, dan keamanan di Indonesia masih tetap stabil dan kondusif, sehingga akan mendukung berjalannya aktivitas usaha atau perindustrian semakin agresif. Terlebih lagi, beberapa kebijakan baru akan diluncurkan untuk memudahkan pelaku industri berusaha di Indonesia dan melanjutkan kembali yang sedang terlaksana dengan baik.

Sebelumnya, dalam rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja, Presiden Joko Widodo menyatakan Arab Saudi akan berinvestasi di sektor industri petrokomia senilai 6 miliar dollar AS atau setara 84,31 triliun rupiah. Rencana investasi ini telah dibicarakan oleh Presiden Jokowi dan pihak kerajaan Arab Saudi, saat Presiden melakukan kunjungan ke Negara Minyak tersebut beberapa waktu lalu.

Saudi ingin bekerja sama untuk menjadikan Indonesia sebagai hub bagi industri petrokimia di Asia Tenggara. Untuk itu, Presiden Jokowi menginstruksikan jajaran kementerian dan lembaga pemerintah dan nonkementerian terkait agar segera melakukan kajian untuk bisa memudahkan realisasi investasi tersebut.

Kemenperin, terang Airlangga, terus mendorong tumbuhnya industri petrokimia di Indonesia untuk memperdalam struktur manufaktur dari sektor hulu sampai hilir. Sebab, industri petrokimia menghasilkan berbagai komoditas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri kemasan, tekstil, alat rumah tangga, hingga komponen otomotif dan produk elektronika.

Industri petrokimia juga turut memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Kemenperin mencatat pada 2018, investasi di sektor industri kimia dan farmasi mencapai 39,31 triliun rupiah. Selain itu, kelompok industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia menorehkan nilai ekspor sebesar 13,93 miliar dollar AS.

Tambahan Investasi

Selain itu, Kemenperin memproyeksikan industri makanan dan minuman (mamin) dapat tumbuh di atas 9 persen pada tahun 2019 karena mendapatkan tambahan investasi. Tahun ini, industri makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil (TPT), serta alas kaki siap untuk menamkan modalnya total sebesar 79 triliun rupiah.

Baca Juga :
“Opening Bell"

Sekjen Kemenperin Haris Munandar menyebutkan industri mamin akan menggelontorkan investasi 63 triliun rupiah, naik 11 persen dari tahun 2018. Kemudian untuk industri alas kaki dan TPT menyiapkan investasi masing-masing 2,8 triliun dan 14 triliun rupiah, melonjak hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top