Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dinasti Qing

Intervensi Imperialisme Jatuhkan Kekuasaan Kaisar Terakhir

Foto : AFP/ China OUT
A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai pemerintahan yang dibangun oleh orang asing dari Manchuria di Asia timur laut, Dinasti Qing cukup pintar dalam mengelola sentiment anti-asing. Hasilnya mereka dapat menciptakan stabilitas dan berkuasa selama kira-kira 250 tahun.

Sebagai pemerintahan yang dibangun oleh orang asing dari Manchuria di Asia timur laut, Dinasti Qing cukup pintar dalam mengelola sentiment anti-asing. Hasilnya mereka dapat menciptakan stabilitas dan berkuasa selama kira-kira 250 tahun.

Stabilitas politik dan ekonomi yang dihasilkan menghasilkan ledakan populasi. Di bawah Dinasti Qing, populasi Tiongkok bertambah dari sekitar 150 juta menjadi 450 juta. Jumlah populasi ini pada beberapa tahun kemudian menciptakan pemberontakan.

Pecahnya Pemberontakan Taiping pada pertengahan abad ke-19 merupakan tanda pertama bahwa fondasi Kekaisaran Qing mulai retak. Ini juga menjadi insiden awal bagi sentimen anti-Manchu yang dianggap sebagai orang asing. Sentimen ini dijadikan senjata dalam skala besar untuk melawan dinasti itu.

Pada akhir perang yang berlangsung selama 14 tahun, pasukan Qing telah kembali menguasai kekaisaran namun dengan konsekuensi yang sangat buruk. Jutaan orang tewas, ribuan hektare lahan pertanian hancur, dan kedudukan Tiongkok di dunia internasional ternoda secara permanen karena terpaksa mengerahkan militer dengan bantuan Prancis dan Inggris.

Perang Tiongkok-Jepang Pertama (1894-1895) merupakan peristiwa penting atas penghinaan berulang-ulang yang dilakukan Tiongkok kepada tentara asing. Selama ribuan tahun, Tiongkok telah membayangi Jepang untuk menjaga sentralitas dengan menerapkan sistem upeti.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top