Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Vaksinasi Dosis Tiga Capai 27,28 Persen dari Target

Integrasikan Layanan Publik dan Vaksinasi Covid-19

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

BANDARLAMPUNG - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Lampung menyarankan untuk mengintegrasikan sejumlah layanan publik dengan pelaksanaan vaksinasi guna meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19.

"Saat ini memang kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam vaksinasi terutama booster mulai menurun. Jadi perlu didorong lagi seperti yang sudah terlaksana saat ini dengan menerapkan wajib vaksin bagi pelaku perjalanan," kata Wakil Ketua IDI Provinsi Lampung, dr Boy Zaghlul Zaini, saat dihubungi, di Bandarlampung, Senin (10/10).

Boy menjelaskan dalam meningkatkan cakupan vaksinasi perlu pula dilakukan integrasi sejumlah kebijakan atau layanan publik dengan pelaksanaan vaksinasi.

"Mungkin untuk meningkatkan cakupan vaksinasi perlu diintegrasikan dengan layanan publik. Seperti yang telah dilakukan di beberapa tempat yaitu untuk mendapatkan bantuan sosial harus menunjukkan hasil vaksinasi, dan bisa saja disiapkan lokasi vaksinasi di sana jadi masyarakat mendapatkan dua manfaat pertama vaksin yang kedua bantuan sosial," kata Boy.

Seperti dikutip dari Antara, Boy mengatakan dapat pula kebijakan vaksin disandingkan dengan kepengurusan layanan publik lainnya seperti pembayaran pajak kendaraan, sebab upaya-upaya tersebut diharapkan dapat menambah cakupan vaksinasi untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.

"Saat ini untuk melihat status vaksinasi masyarakat cukup dilihat dari NIK. Jadi dengan adanya integrasi layanan publik dengan pelaksanaan vaksinasi dapat meningkatkan cakupan vaksinasi pertama hingga booster. Sebab ini jadi syarat menuju endemi yang dilengkapi dengan penerapan protokol kesehatan," tambahnya.

Tingkatkan Cakupan

Menurut Boy, untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19, pemerintah daerah bersama instansi terkait ataupun kelompok harus ikut serta mengeleminir pola pikir masyarakat yang kini enggan untuk divaksin.

"Saat ini banyak orang yang berpikir ini bukan urusan saya tidak divaksin tidak apa karena sudah sehat. Pemikiran seperti ini yang harus dieleminasi dengan edukasi pentingnya vaksinasi. Memberi tahu peran masyarakat itu penting dalam membantu mengentaskan penularan Covid-19 yang saat ini masih ada meski kasusnya menurun," ucap dia lagi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin (10/10) dari total sasaran vaksinasi di Lampung sebanyak 7.558.816 orang, cakupan vaksinasi dosis pertama sebanyak 81,57 persen atau 6.166.072 orang sudah dapat vaksin.

Sedangkan untuk vaksinasi kedua 64,90 persen atau sebanyak 4.905.496 orang yang sudah divaksin. Untuk dosis ketiga atau booster pertama 19,36 persen bila dikonversi ada 1.463.025 orang yang divaksin, serta vaksinasi booster kedua 26,44 persen atau 39.993 orang.

Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan per Senin, laju suntikan dosis ketiga atau vaksin penguat pertama sudah diberikan pada 27,28 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 yakni sebanyak 234.666.020 orang.

Siaran pers Satgas Covid-19 yang diterima di Jakarta, Senin, menunjukkan jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin Covid-19 mencapai 64.039.502 orang. Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 mencapai 171.321.993 orang atau setara 73 persen dari total sasaran.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top