Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transportasi Massa I Langkah Ini Akan Tingkatkan Pelanggan

Integrasi Tarif Diminta Segera Diterapkan

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Bus TransJakarta melintas di kawasan Halte Tosari, Jakarta, Minggu (10/10/2021). PT JakLingko Indonesia akan menerapkan sistem pembayaran integrasi antarmoda dengan tarif lebih terjangkau bagi masyarakat Jabodetabek untuk pengguna transportasi di bawah jaringan pembayaran JakLingko, seperti PT KCI (Kereta Commuter Indonesia), MRT, LRT dan TransJakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Tarif integrasi tiga moda Ibu Kota melalui Jaklingko diharapkan dapat segera diterapkan untuk menarik pengguna baru transportasi umum. Usul ini disampaikan pendiri Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ), Adrianus Satrio Adi Nugroho, di Jakarta, Jumat (3/6).

Adrianus yang juga anggota Komisi Hukum dan Hubungan Masyarakat Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menilai, tarif integrasi yang diusulkan Jaklingko sebesar maksimal 10 ribu untuk moda Transjakarta, MRT Jakarta dan LRT lebih terjangkau daripada single tarif atau tarif per tiap-tiap moda.

"Dengan tarif baru, masyarakat akan mau naik MRT. Selama ini, mungkin MRT dipandang agak mahal dibanding Transjakarta yang lebih banyak penggunanya. Adanya tarif integratif ini, warga mau naik karena lebih terjangkau," kata Adrianus. Menurut dia, tarif integrasi juga akan membantu masyarakat mengurangi biaya transportasi umum jika menggunakan antarmoda.

Sebelumnya, jika menggunakan tarif tunggal, masyarakat harus mengeluarkan biaya 14 ribu untuk jarak dari Lebak Bulus-Bundaran HI menggunakan MRT. Kemudian ditambah 3.500 jika perjalanan dilanjutkan dengan Transjakarta. "Ketika kita naik justru dihitung per kilometer, bukan lagi single tariff. Maka, jika biasanya dari Lebak Bulus sampai Monas menggunakan MRT dan Transjakarta, sampai 17.500, kelak cukup 10 ribu rupiah. Harganya bundling tapi lebih murah," tutur Satrio.

Sebelumnya, Komisi B DPRD DKI Jakarta berjanji menyepakati usulan Pemprov DKI soal tarif integrasi tiga moda transportasi sebesar 10 ribu rupiah untuk mendukung kemudahan mobilitas warga DKI termasuk mempercepat pemulihan ekonomi. "Terkait nilai yang diajukan 10 ribu, dari hasil pendalaman sepertinya itu memang disepakati bersama," kata Ketua Komisi B DPRD DKI, Ismail.

Rencananya, pekan depan pihaknya akan kembali melakukan rapat dengan Pemprov DKI Jakarta dan BUMD bidang transportasi umum di Jakarta untuk membahas rekomendasi yang akan dikeluarkan Komisi B DPRD DKI.


"Bike Lounge"

Sementara itu, Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta, PT Jakarta Tourisindo/Jakarta Experience Board (JXB) memulai pembangunan tempat istirahat bagi penyepeda (bike lounge/BL) di kawasan Dukuh Atas, sisi Stasiun BNI City, Jakarta Pusat. BL untuk mendukung budaya bersepeda di Ibu Kota.

Direktur Utama JXB, Novita Dewi, mengatakan BL merupakan proyek pendahuluan (pilot project) tempat singgah dan berinteraksi penyepeda Jakarta. "Kami sangat berharap bike lounge akan menjadi suatu tempat para penyepeda dan warga bersosialisasi, bertukar ide, dan menikmati hari-hari mereka," kata Novita.

Nantinya, BK akan dilengkapi fasilitas seperti smart toilet, shower mandi, loker, workshop atau bengkel sepeda dan pusat Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Dijelaskan Novita, pencanangan yang bertepatan dengan Hari Sepeda Sedunia itu, sekaligus menandai dimulainya pembangunan fasilitas yang ditargetkan rampung September mendatang.

Setelah rampung, BL akan beroperasi setiap hari dari pagi hingga sore. "Teknis operasional nanti akan ditentukan lebih lanjut setelah pembangunan rampung," tuturnya. Selain di lokasi itu yang di salah satu sudutnya sempat berdiri Tugu Sepatu, ke depan, fasilitas serupa akan didirikan juga di lokasi lainnya. "Setelah di sini, ke depan juga akan ada di Pantai Indah Kapuk," ujar Novita.

Dalam rangka memperingati Hari Sepeda Dunia, pemprov DKI mengajak sejumlah duta besar negara sahabat bersepeda dari Dukuh Atas menuju Lapangan Banteng Adapun para duta besar yang ikut bersepeda adalah Duta Besar Inggris Owen Jenkins, Duta Besar India Manoj Kumar,dan Duta Besar Turki Askin Asan. Ada juga perwakilan dari Kedutaan Besar Afrika Selatan.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top