Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Tinggi

Instiper Wadahi Komunitas Hobi

Foto : ANTARA/Hery Sidik

Fokus Siapkan SDM I Rektor Instiper Yogyakarta Harsawardana dalam pidato pada Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-63 di Grha Instiper Yogyakarta, Jumat (10/12). Instiper terus fokus siapkan SDM sektor perkebunan dan kehutanan.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta membentuk "Instiper Academy" dengan pendekatan berbagai komunitas hobi. Ini akan menjadi wadah dalam mengembangkan bakat dan kompetensi mahasiswa institusi pendidikan bidang perkebunan serta kehutanan tersebut.

"Instiper berkomitmen memberi wadah mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan meningkatkan kompetensi," kata Rektor Instiper, Harsawardana, dalam acara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-63 di Yogyakarta, Jumat (11/12).

Ini antara lain mmelalui aktivitas co-kurikuler (kegiatan pendamping kurikulum) dengan membentuk Instiper Academy melalui pendekatan komunitas hobi. Menurut Harsa, Instiper Academy telah terbentuk untuk Information Technology Academy, Robotics Academy, Drone Academy, English Academy, Smartgreenhouse Academy, Artificial Intelligence Academy, Bakery Academy, dan Coffee Academy. Kemudian, Multimedia Technology Academy, Internet of Things Academy, dan Technopreneurship Academy.

"Hal ini juga dalam rangka mendukung pencapaian kompetensi lulusan pada era program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka," kata Rektor. Dia menjelaskan, Instiper telah lama menjalankan berbagai kegiatan guna mendukung program MBKM Kemendikbudristek. Caranya, menyesuaikan kurikulum pendidikan sesuai dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

"Mahasiswa diberi kesempatan untuk magang di berbagai perusahaan mitra kerja Instiper untuk memberi bekal pengalaman bekerja dan lebih memahami dunia industri," katanya. Rektor menjelaskan, sejarah didirikannya Instiper sangat kental dengan semangat nasionalisme. Kampus tersebut didirikan tepat satu tahun setelah nasionalisasi perkebunan Indonesia.

Sadar akan kebutuhan tenaga kerja yang akan mengelola perkebunan Indonesia setelah ditinggalkan penjajah, para pendiri Instiper kemudian membangun institusi pendidikan yang mencetak sumber daya manusia unggul bidang perkebunan. "Pada usia yang sudah mencapai 63, Instiper konsisten untuk menyiapkan lulusan unggul yang adaptif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi terbaru," tandasnya.

Dengan begitu, pembelajaran dapat diaplikasikan dalam DUDI perkebunan dan perhutanan yang menjadi core competency sejak awal berdiri.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top