InSight, Robot Peneliti Planet Mars Segera Akhiri Misinya
Peneliti utama InSight di JPL NASA di Pasadena, California, Bruce Banerdt, mengatakan, sebelum InSight mendarat di Mars pada 26 November 2018, semua eksplorasi robotik di planet itu hanya sebatas mempelajari permukaannya.
"Ketika kami pertama kali mulai menyusun konsep misi lebih dari satu dekade lalu, informasi dalam makalah ini adalah apa yang kami harapkan pada akhirnya," kata Banerdt. "Ini merupakan puncak dari semua pekerjaan dan kekhawatiran selama dekade terakhir," imbuh dia seperti dikutipCNN.
Banerdt menjelaskan, robot InSight hanya diam pada tempatnya tidak seperti robot penjelajah Mars yaitu Curiosity dan Perseverance yang bisa menjelajah permukaan Mars. Namun alat seismometer yang di bawahnya sangat sensitif dan memiliki kemampuan untuk mendeteksi gempa Mars dari ratusan dan ribuan kilometer jauhnya.
Menurut penelitian, Mars tidak seperti Bumi yang memiliki lempeng. Ketika lempeng tektonik bergerak sedikit saja maka Bumi akan mengalami gempa. Sejauh ini, Bumi adalah satu-satunya planet di tata surya yang diketahui memiliki lempeng-lempeng tektonik.
Yang menjadi pertanyaan bagaimana Mars bisa terjadi gempa walaupun tidak memiliki lempeng? Menurut Banerdt, Mars seperti piring raksasa tunggal. Keraknya memiliki patahan dan retakan di dalamnya yang terbentuk karena penyusutan saat terjadi pendinginan, kemudian memberi tekanan pada kerak sehingga terjadi gempa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya