Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Inilah Telur Bebek Rendah Kolesterol Hasil Inovasi Mahasiswa UNAIR

Foto : Istimewa

Telur bebek

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Telur bebek merupakan salah satu sumber protein hewani. Namun, popularitas telur bebek masih kalah jika dibandingkan sumber-sumber protein hewani lainnya. Pasalnya, telur bebek memiliki kadar kolesterol yang tinggi serta memiliki bau yang amis jika dibandingkan jenis telur lain. Hal ini menjadikan banyak orang menghindari konsumsi telur bebek.

Rendahnya permintaan masyarakat terhadap telur bebek ini berimbas pada para pelaku bisnis telur bebek seperti peternak dan buruh pengelola peternakan telur bebek. Mereka banyak menghadapi kegagalan dalam berbisnis akibat rendahnya permintaan akan telur bebek di pasaran.

Berangkat dari permasalahan itu, baru-baru ini kelompok mahasiswa wirausaha bidang produksi/budidaya prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga (UNAIR), yang diketuai oleh Rizky Ahmad Maulana Hamdany membuat sebuah inovasi telur bebek rendah kolesterol dan bebas bau amis. Bersama keempat rekannya yakni Vany Erdiyanti Pratama, Rani Idealistanti Osmena, Sulistina, dan Muhammad Hasan Fuadi, ia membuat sebuah usaha bertajuk Duck Point Special Egg with Low Cholesterol.

Inovasi bisnis itulah yang mengantarkan mereka lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Kemdikbud Ristek RI. "Awalnya, ini bisnis keluarga saya yang ada di Kabupaten Probolinggo Itu awalnya cuma peternakan bebek biasa," tutur Rizky lewat keterangan tertulis, Selasa (11/10).

Guna menghasilkan produk telur bebek yang rendah kolesterol dan bebas bau amis, Rizky beserta rekan-rekannya memberikan beberapa treatment dalam usaha peternakan telur bebek ini. Salah satunya adalah "fresh garlic treatment" untuk mengurangi kadar kolesterol dalam telur bebek.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top