Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ini Jenderal Kostrad yang Sempat Jadi Mahasiswa Kedokteran, Kenyang dengan Operasi di Timor Timur dan Papua

Foto : Istimewa

Letjen Burhanuddin Amin.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nasib orang itu tak bisa diduga. Seperti kisah jalan hidup jenderal bintang tiga TNI Angkatan Darat (TNI AD) yang dibesarkan di Kostrad ini. Siapa sangka, dulu ia pernah ingin menjadi dokter.

Bahkan sempat kuliah di Fakultas Kedokteran di sebuah universitas. Namun kemudian, ia memilih untuk menjadi tentara. Masuk Akabri, kemudian karirnya merangkak naik hingga ia pensiun dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (Letjen) ataujenderal bintang tiga. Bahkan, ia pernah jadi panglima di pasukan pemukul terbesar di TNI, Kostrad.

Siapa jenderal bintang tiga Kostrad yang sempat jadi mahasiswa kedokteran ini? Dia tidak lain adalah Letnan Jenderal TNI (Purn) Burhanudin Amin. Sang jenderal yang lahir di Pendopo, Empat Lawang, Sumatra Selatan pada 5 November 1952 ini merupakan lulusan Akabri tahun 1976.

Ada fakta menarik dari sosok Letjen Burhanuddin Amin. Dia ternyata sempat menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran di FK Unsri pada tahun 1972. Tapi kemudian takdir mengantarkannya untuk jadi tentara. Di TNI, semasa aktif sebagai tentara, Letjen Burhanuddin Amin kenyang dengan operasi tempur. Ia pernah dikirimkan ke operasi militer di Timor Timur tahun 1977 dan 1978. Saat itu ia menjabat sebagai Danton Yonif 711 Kodam XIII/Merdeka.

Operasi militer lainnya yang pernah diikutinya adalah operasi Irian Jaya pada tahun 1984 hingga 1985. Ketika itu ia sedang memegang mandat sebagai Kasi Intel Yonif 712 Kodam XIII/Merdeka. Kemudian dari tahun 1994 sampai 1995, saat sedang menjadi Danyonif 412/Kostrad, ia terlibat dalam operasi militer di Irian Jaya (Papua).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top