Ini Dia Pembersih Panel Surya Otomatis Karya Arek ITS
Pemaparan cara kerja prototipe alat pembersih panel surya bernama PV-Cloost.
Foto: IstimewaSURABAYA - Panel surya yang umumnya diletakkan di bagian atap bangunan menyebabkan posisinya sulit dijangkau untuk dibersihkan. Padahal, debu yang menumpuk pada panel dapat menyebabkan penurunan tingkat efisiensi energi. Berangkat dari permasalahan tersebut, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas sebuah alat pembersih panel surya otomatis yang dapat dioperasikan dari jarak jauh.
Ketua tim, I Putu Evan Priya Saguna mengungkapkan, selama ini pembersihan debu pada panel surya masih menggunakan metode konvensional dengan memanfaatkan tenaga manusia atau alat water spray. Namun, metode tersebut dinilai tidak praktis dan efisien, bahkan dapat menyebabkan risiko keselamatan kerja. Selain itu, apabila panel surya dibiarkan tanpa dibersihkan, maka daya listrik yang dihasilkan pun dapat berkurang. “Efisiensi daya listrik dapat turun hingga 40 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut, mahasiswa yang akrab disapa Evan ini mengatakan jika dari permasalahan tersebut akhirnya ia dan rekannya I Ketut Rama Adi Widhiarta menggagas sebuah pembersih panel surya bernama Photovoltaic (PV)-Cloost. Alat ini memiliki metode double cleaning system berupa nozzle yang mampu menyemprotkan air dan sikat yang akan terus berputar untuk membersihkan panel surya. “Tujuannya agar panel surya bisa bersih secara maksimal hingga sudut-sudut terkecil,” tambahnya.
Sejalan dengan hal tersebut, mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS ini menerangkan jika PV-Cloost diintegrasikan pula dengan panel surya, sehingga dapat menghemat energi dari segi pengoperasiannya. Di sisi lain, alat tersebut juga memiliki panjang yang fleksibel. “Pengguna dapat menyesuaikan panjang yang dibutuhkan untuk membersihkan panel surya antara satu hingga dua meter,” ujar mahasiswa kelahiran Denpasar, Bali itu.
Sementara, untuk meminimalisir risiko keselamatan kerja dalam pengoperasiannya, alat ini juga diintegrasikan dengan Internet of Things (IoT). Pengguna nantinya dapat mengoperasikannya melalui aplikasi PV-Cloost pada smartphone. Di aplikasi ini, pengguna juga dimudahkan untuk memonitor proses pembersihan panel surya. Pengguna bisa membuat jadwal pembersihan baik dari segi hari, durasi bahkan metode pembersihan double cleaning atau hanya salah satunya.
Dengan inovasi tersebut, Evan dan rekannya telah berhasil menjadi juara III dalam kompetisi Pertamuda yang diselenggarakan oleh PT Pertamina. Evan pun berharap agar gagasannya ini kelak mampu diproduksi dan dikomersialkan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak pihak pengguna panel surya. “Semoga ke depannya, PV-Cloost bisa menjadi sebuah startup di bidang energi sesuai dengan tujuan diikutinya kompetisi Pertamuda,” tutup Evan.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 J-Hope BTS Rilis Musik Baru Maret Tahun Ini
- 3 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 4 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Biofeedback untuk Kesehatan
- 5 Megawati Ajak Semua Pihak Pikirkan Masa Depan Indonesia, Tagline Cukup Indonesia Raya
Berita Terkini
- Jorge Martin Pasang Target Realistis Bersama Aprilia pada 2026
- Sabalenka Ganti Taktik untuk Lewati Babak Pertama Australian Open
- Cuaca Hari Ini, Seluruh Kota Besar Diguyur Hujan Ringan hingga Disertai Petir
- Kluivert Bertekad Bawa Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
- Sabalenka Tampil Dominan di Laga Pembuka Australian Open 2025