Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ini Dia, Jenderal Jago Tempur, Ahli Intelijen yang Juga Seorang Sastrawan dan Sutradara

Foto : Istimewa

Ini Dia, Jenderal Jago Tempur, Ahli Intelijen yang Juga Seorang Sastrawan dan Sutradara

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Hario Kecik bukan jenderal biasa. Stanley Adi Prasetyo dalam kata pengantar buku Pemikiran Militer 1: Sepanjang Masa Bangsa Indonesia, yang ditulis oleh Hario Kecik (2009) menyebut Hario Kecik bukan jenderal biasa, tapi jenderal 'plus'.

Jenderal Kecik, tidak hanya jago strategi perang. Tapi juga ahli intelijen, bahkan nyentrik karena Hario Kecik juga seorang penulis, dan seorang sastrawan. Bahkan Kecik juga bisa jadi sutradara.

Plus lainnya, Jenderal Kecik tidak hanya jago tembak tapi juga punya pemahaman mendalam tentang dunia sains, psikologi, filsafat dan sejumlah ilmu humaniora.

Menurut Stanley, nama asli Kecik adalah Soehario Padmodiwirio. Nama Hario Kecik sendiri tidak lain adalah nama julukan saat revolusi 1945. Jejak hidup Kecik cukup berwarna.

Di zaman Belanda, Kecik pernah kuliah di fakultas kedokteran, sebelum akhirnya ikut angkat senjata, masuk hutan dan bergerilya. Di kawasan Gunung Kawi, ia bergerilya melawan Belanda.

Awal mula Kecik jadi serdadu, dimulai ketika ia ikut latihan pasukan khusus Jepang. Di zaman Jepang, Kecik pernah menjabat sebagai komandan resimen mahasiswa kedokteran atau Dai Taico Gakuto Tai Ika Dai Gaku Jakarta.

Waktu pertempuran besar terjadi di Surabaya. 10 November 1945, Kecik ikut menyabung nyawa bersama ribuan pejuang republik lainnya melawan tentara Inggris. Saat itu, Kecik menjabat sebagai Wakil Komandan Polisi Militer Rakyat Djawa Timur.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top