
Ini Cerita Sejarah yang Jarang Terungkap, Saat Fatmawati Mendadak Siapkan Bendera Merah Putih Kemerdekaan
Peristiwa bersejarah Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.
Foto: IstimewaJAKARTA - Bagi bangsa Indonesia, bulan Agustus adalah bulan yang penuh catatan sejarah. Di bulan itu, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, dua pemimpin bangsa, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Indonesia pun resmi jadi bangsa yang merdeka. Bangsa yang berdaulat. Dibalik momen bersejarah kemerdekaan Indonesia, ternyata banyak kisah yang jarang terungkap. Kisah-kisah yang menarik.
Salah satunya tentang bendera Merah Putih yang dilibatkan setelah Bung Karno membacakan teks proklamasi. Sejarah mencatat, bendera Merah Putih yang dikibarkan saat itu adalah bendera yang dijahit sendiri oleh Ibu Fatmawati, istri Bung Karno ketika itu.
Bendera itu yang kemudian jadi bendera pusaka. Bendera yang paling bersejarah. Ternyata dibalik bendera Merah Putih yang dijahit Ibu Fatmawati, ada cerita yang menarik yang sepertinya jarang diketahui orang.
Ketika itu, di rumah Bung Karno, para pemuda sibuk mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk momen pembacaan teks proklamasi. Buku," Detik-detik Proklamasi Saat Menegangkan Menjelang Kemerdekaan Republik," yang ditulis Arifin Suryo Nugroho dan Ipong Jazimah (2011) merekam cerita menarik tersebut.
Sekretaris Bung Karno ketika itu, Sudiro dengan setengah berteriak meminta seorang pemuda S. Suhud yang merupakan anggota Barisan Pelopor Komandan Pengawal rumah Bung Karno segera cari tiang bendera yang akan digunakan untuk mengibarkan bendera Merah Putih.
Setelah tiang disiapkan, para pemuda menyadari, ternyata bendera Merah Putih belum ada. Mereka pun berteriak, bahwa bendera Merah Putih yang akan dikibarkan belum ada.
Rupanya teriakan itu didengar oleh Ibu Fatmawati yang ada di dalam rumah. Mendengar teriakan itu Ibu Fatmawati segera mengambil inisiatif menyiapkan bendera Merah Putih yang ia jahit sendiri.
Bendera itu ia simpan di lemari kamarnya. Ia pun lantas mengambil bendera itu. Dan langsung menyerahkan bendera tersebut kekepada salah seorang pemuda.
Seperti diketahui, kain bendera yang digunakan bukan dari bahan atau kain yang bagus. Bendera itu sebenarnya bukan bendera yang disiapkan jadi bendera pusaka.
Tapi kemudian sejarah mencatat bendera yang dijahit Ibu Fatmawati dari bahan yang kurang bagus itu yang jadi bendera pusaka. Bendera yang menyimpan nilai sejarah.
Berita Trending
- 1 Polresta Cirebon gencarkan patroli skala besar selama Ramadhan
- 2 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 3 Ini Klasemen Liga 1 Setelah PSM Makassar Tundukkan Madura United
- 4 Soal Penutupan TPA Open Dumping, Menteri LH: Ada Tahapan Sebelum Ditutup Total
- 5 Rekrutmen Taruna TNI 2025 Sudah Dibuka, Ini Link Pendaftaran dan Syaratnya