Ini Alasannya Kenapa Indonesia Tidak Akan Tergesa-gesa Akui Pemerintahan Baru Suriah
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat (kanan) menyampaikan pernyataannya dalam taklimat pers Kemlu RI di Jakarta, Senin (16/12).
Foto: ANTARA/Nabil IhsanJAKARTA – Indonesia tak akan tergesa-gesa mengakui pemerintahan baru Suriah usai kekuasaan rezim Bashar Al Assad berakhir pada 8 Desember. Indonesia memperhatikan dengan saksama dinamika di Suriah dan proses transisi oleh pemerintahan baru yang terdiri dari berbagai kelompok anti-rezim dengan latar belakang dan kepentingan yang berbeda.
“Indonesia tidak akan terjebak hanya untuk tergesa-gesa mengenai masalah mengakui atau tidak mengakui (pemerintahan baru Suriah), karena untuk masyarakat internasional, yang terpenting adalah bagaimana Suriah bisa kembali normal,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rolliansyah Soemirat, yang akrab dipanggil Roy, dalam taklimat media Kemlu RI di Jakarta, Senin (16/12).
Seperti dikutip dari Antara, Roy mengatakan Indonesia menyerukan supaya para pemangku kepentingan di Suriah bisa menyepakati sebuah peta jalan bersama demi pemulihan dan kemajuan Suriah di masa depan, serta membentuk otoritas yang inklusif bagi kemakmuran rakyat.
Roy juga mengingatkan pemerintahan baru Suriah berkewajiban menjalankan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang belum dijalankan oleh rezim Assad.
“Jangan lupa, masih banyak resolusi-resolusi terkait Suriah yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB yang tentunya harus dijalankan dan diimplementasikan oleh pihak-pihak yang selama ini terlibat langsung dalam konflik di Suriah,” kata dia.
Forum Internasional
Dia menegaskan Indonesia akan senantiasa aktif mengangkat isu Suriah dalam berbagai forum internasional, termasuk PBB.Pentingnya pemerintahan inklusif dan konsensus politik di Suriah sempat dilontarkan Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta, dalam pernyataan tertulis Kemlu pada 10 Desember.
“Konsensus politik nasional, transisi demokratis yang damai, serta rekonstruksi atau pemulihan ekonomi dan pembangunan harus jadi prioritas Suriah di tahap selanjutnya,” kata dia.
- Baca Juga: Pertamina Bangun DEB Uma Palak Lestari di Bali Dorong Swasembada Energi
- Baca Juga: Puisi Esai Award 2024
Anis berharap perubahan rezim di Suriah menjadi momentum bagi rakyat negara itu untuk mewujudkan hidup yang lebih baik.Dia juga menyerukan kepada semua pihak di Suriah agar senantiasa mengutamakan keamanan dan keselamatan rakyat.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Mai Hang Food Festival Jadi Ajang Promosi Kuliner Lokal Labuan Bajo
- 2 Otorita Labuan Bajo: Mai Hang Food ajang promosi kuliner lokal
- 3 Jenderal Bintang Empat Akan Lakukan Ini untuk Dukung Swasembada Pangan
- 4 Warga Dibekali Literasi Digital Wujudkan IKN Kota Inklusif
- 5 Butuh Perjuangan Ekstra, Petugas Gabungan Gunakan Perahu Salurkan Bantuan ke Lokasi Terisolasi
Berita Terkini
- Dirjen Reni: Subsektor IKFT Diandalkan untuk Kejar Target Pertumbuhan 8 Persen
- Aksi Relawan PRUVolunteers Bersih-Bersih Pantai di Banten
- Hadapi Gejolak Geopolitik, Ditjen IKFT Kemenperin Gelar Kegiatan Outlook di Jogya
- PLN Dukung Stimulus Ekonomi dari Pemerintah, 97% Pelanggan Rumah Tangga Peroleh Diskon Setengah Harga
- Penjualan Pohon Natal Meningkat