Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ini Aksi Nyata untuk Wujudkan Ketahanan Pangan

Foto : ANTARA/Ragil Darmawan

Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Forkopimda dan petani memanen padi pada Gerakan Nasional (Gernas) ketahan pangan di Desa Babirik Hulu, Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara pada beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Amuntai - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (Pemkab HSU), Kalimantan Selatan melaksanakan Gerakan Nasional (Gernas) ketahanan pangan panen padi di Desa Babirik Hulu, Kecamatan Babirik, Kabupaten HSU pada rangkaian HUT ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Alhamdulillah, kita dapat kembali panen dan menanam lagi, bagi saya tidak ada musim apapun untuk panen dan menanam ini tergantung kita dalam bersyukur atau tidak," kata Penjabat Bupati HSU Zakly Asswan di Amuntai, Kamis.

Zakly bersyukur karena wilayah Kabupaten HSU serba ada dengan kondisi tanah subur untuk menanam berbagai jenis tumbuhan.

Pj Bupati HSU melanjutkan petani di HSU mendapatkan berkah saat musim kemarau panjang karena tetap panen padi.

"Meski saat kemarau, keberadaan lahan lebak yang ada di wilayah HSU ini justru bisa memberikan hasil panen padi yang cukup bagus bahkan sampai beberapa kali menanam dan panen karena di HSU didominasi lahan lebak yang mencapai 90 persen," ujar Zakly.

Menurut Zakly, Gernas ketahanan pangan juga menjadi tonggak yang sangat penting dalam upaya mengatasi perubahan iklim dengan menjadikan pertanian lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Melalui Gernas ketahanan pangan, Zakly menambahkan semua pihak memiliki peluang untuk mendukung para petani terutama dalam berinovasi hingga meningkatkan produktivitas.

Diketahui, Pemkab HSU memanen tanaman hingga 70 hektare di Desa Babirik Hulu meliputi ubinan, Gabang Kering panen (GKP), dan GKG pada Oktober 2023.

Ubinan adalah cara untuk melihat perkiraan hasil panen tanaman padi atau palawija melalui titik sampel diukur dengan ukuran 2,5 x 2,5 meter persegi kemudian mengukur hasil panen dan timbangan.

Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan dasar menentukan produksi per satu hektare. Pengambilan sampel ubinan bertujuan untuk mengetahui perkiraan hasil produksi tanaman per satu hektare.

Terpisah, Dandim 1001/HSU-BLG Letkol Inf Dhuwi Hendradjaja saat dikonfirmasi, mengungkapkan kegiatan ini sangat memberikan kebahagiaan bagi masyarakat HSU di Desa Babirik Hulu karena dapat kembali melaksanakan tanam kedua dan panen pertama.

"Semoga untuk panen dan tanam kali ini tidak ada halangan bagi para petani, serta para petani dapat terus memanen dan memproduksi padi lebih banyak lagi nantinya," ungkap Dandim.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top