Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Inggris Resmi Hapus Syarat Perjalanan Mulai 18 Maret Mendatang, Wisatawan Asing Dibebaskan Masuk Tanpa Tes Covid-19 dan Karantina

Foto : CNN Internasional

Ilustrasi wisatawan di Inggris

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Inggris akan mengizinkan wisatawan yang ingin ke negaranya tanpa persyaratan vaksinasi Covid-19 dan karantina. Kebijakan tersebut akan diberlakukan mulai 18 Maret mendatang.

Artinya, kewajiban melalukan tes Covid-19 pada saat kedatangan dan mengisi formulir passenger locator juga dihapus.

Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan, pelaku perjalanan yang tiba di Inggris mulai pukul 04.00 pagi waktu setempat pada Jumat (18/3) tidak perlu lagi menjalani aturan Covid-19.

"Perubahan kebijakan ini terjadi karena tingkat vaksinasi kami dan hal ini berarti kebebasan yang lebih besar pada waktu Paskah," kata Shapss melalui akun Twitter-nya, dikutip Rabu (16/3).

Senada dengan hal tersebut, Kedutaan Inggris di Indonesia melalui akun Facebook-nya juga mengungkapkan, dihapusnya aturan Covid-19 di Inggris lantaran tingginyha vaksinasi Covid-19 di negara tersebut. Bahkan, Inggris menjadi salah satu negara pertama dunia yang menghapus seluruh protokol kedatangan saat pandemi.

"Langkah ini mencerminkan keputusan yang diambil oleh pemerintah Inggris, sebagaimana tercantum dalam rencana Hidup dengan Covid, dan keberhasilan peluncuran vaksin dan booster Inggris, dengan 86 persen dari total populasi telah menerima dosis kedua dan 67 persen dari populasi dengan booster atau dosis ketiga," paparnya.

Kebijakan pembebasan seluruh aturan Covid-19 di Inggris menandakan semua orang bisa melakukan perjalan ke negara tersebut seperti biasa. Ini menjadi pertama kalinya diterapkan usai pembatasan pintu masuk berlaku pada tahun 2020 lalu.

Sebelumnya, Inggris memang telah mulai melonggarkan protokol kesehatan Covid-19 sejak akhir Feburari. Ini disampaikan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson yang mengaku negaranya harus sudah membiasakan diri berdamai dengan Covid-19.

"Covid-19 tidak hilang begitu saja, pemerintah tetap akan memantau berbagai mutasi varian yang mungkin saja berbahaya. Hari ini bukan harinya mendekralarasikan kemenangan terhadap Covid-19, karena virusnya belum pergi," ujar Johnson, dikutip dari Reuters beberapa pekan lalu.

"Namun hari ini adalah hari di mana segala upaya kita dalam dua tahun terakhir telah memungkinkan untuk melindungi diri sendiri dan mencapai kebebasan. Ini adalah momen yang sangat membanggakan bagi bangsa kita," lanjutnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top