Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Timur Tengah l AS Usulkan Misi Pengawalan Angkatan Laut di Kawasan Teluk

Inggris Kirim Kapal Perang Tambahan

Foto : AFP/CARL COURT

KAPAL PERANG INGGRIS l Warga sedang mengabadikan kapal perang HMS Duncan yang berlabuh di Cardiff Bay, Wales, beberapa waktu lalu. Kapal perang fregat Inggris ini akan dikirim ke kawasan Teluk setelah terjadi insiden ancaman dari kapal-kapal bersenjata Iran terhadap sebuah kapal tanker Inggris pada Rabu (10/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Inggris memutuskan untuk mengirimkan kapal perang tambahan ke kawasan Teluk. Langkah ini diambil setelah pada pertengahan pekan ini ada ancaman dari kapal-kapal bersenjata Iran terhadap kapal tanker Inggris di Selat Hormuz.

LONDON - Pemerintah Inggris akan mengirim kapal perang kedua ke kawasan perairan Teluk Persia. Informasi ini disampaikan pejabat pemerintahan di Inggris pada Jumat (12/7). Keputusan pengiriman kapal perang tambahan itu diumumkan beberapa hari setelah pemerintah Inggris menaikkan tingkat siaga di perairan sekitar Iran ke level tertinggi karena ada ancaman dari kapal-kapal bersenjata Iran yang mengancam sebuah kapal tanker minyak Inggris pada Rabu (10/7), namun kemudian berhasil digagalkan.

"HMS Duncan sedang dikerahkan ke wilayah tersebut untuk memastikan kami mempertahankan kehadiran keamanan maritim yang berkelanjutan, sementara HMS Montrose keluar dari tugas untuk pemeliharaan yang telah direncanakan sebelumnya dan pergantian awaknya," demikian pernyataan pejabat itu.

"Langkah itu adalah bagian dari rotasi yang telah direncanakan sebelumnya dan dimaksudkan untuk memastikan kehadiran Angkatan Laut Inggris yang berkelanjutan di salah satu rute pengiriman minyak yang paling penting namun tidak stabil di dunia," imbuh dia.

Pada Rabu lalu, HMS Montrose berhasil menghalau kapal cepat Iran, yang menurut para pejabat Inggris berusaha mencegat kapal tanker Inggris, British Heritage, saat berlayar di Selat Hormuz.

Insiden di dekat Selat Hormuz terjadi sepekan setelah pasukan marinir Inggris membantu otoritas Gibraltar untuk menahan sebuah kapal tanker Iran yang diduga sedang berusaha mengirimkan minyak ke Suriah, dimana Suriah saat ini masih dikenai sanksi oleh Uni Eropa dan AS.

Rencana AS

Pada bagian lain, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Kamis (11/7) menyatakan akan merencanakan misi pengawalan Angkatan Laut di kawasan Teluk setelah Iran mengancam sebuah kapal tanker minyak Inggris.

"Washington DC berusaha mengumpulkan kekuatan koalisi dalam hal menyediakan pengawalan militer, pengawalan Angkatan Laut untuk pengiriman komersial," kata calon ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley. "Saya pikir rencana itu akan terwujud selama beberapa pekan ke depan," imbuh Milley kepada Komite Layanan Bersenjata Senat.

Ketegangan di Teluk telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir setelah AS kembali menerapkan sanksi ekonomi terhadap Iran setelah Presiden AS, Donald Trump, menarik diri secara sepihak dari kesepakatan internasional 2015 untuk mengekang program nuklir Iran, setahun lalu.

Sementara itu seorang juru bicara dari kantor Perdana Menteri Inggris, menyatakan keprihatinan mereka atas tindakan teror Iran di kawasan Teluk dan mendesak Teheran agar mengurangi ketegangan di kawasan itu.

Ancaman terhadap kapal tanker Inggris pada Rabu diduga sebagai pembalasan atas penyitaan Inggris atas tanker Iran, Grace 1, pada 4 Juli lalu.

Garda Pengawal Revolusi Iran membantah terlibat dalam insiden pada Rabu lalu, dan mengatakan bahwa AS dan Inggris akan sangat menyesalkan atas penahanan Inggris terhadap kapal tanker Iran di Gibraltar. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top