Inflasi AS Tembus 9,1 Persen, Ribuan Warga Antre Makanan di Bank-bank Pangan di Seluruh Penjuru Negeri

PHOENIX - Ribuan warga AS setiap hari terlihat mengantre di bank-bank pangan untuk mendapatkan bantuan makanan. Bahkan banyak yang rela berjalan kaki, seperti dilaporkan pbs.org, Kamis (14/7).

Antrean terlihat di seluruh bank pangan yang ada di berbagai penjuru AS. Setiap orang mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa kacang kaleng, selai kacang, dan nasi.

Seorang warga, Tomasina John mengatakan, dulu kebutuhan keluarganya yang memiliki empat anak sangat tercukupi. Suaminya memiliki penghasilan sebagai pekerja konstruksi.

Namun sekarang, penghasilan sang suami tak lagi cukup karena lonjakan harga yang tajam. "Sekarang tidak mungkin bisa cukup tanpa bantuan. Harganya terlalu tinggi," ujarnya kepada Associated Press.

Warga lainnya, Diane Martinez bahkan rela berjalan kaki untuk ikut antre bantuan makanan. "Harga makanan sangat tinggi dan terus naik setiap hari," kata dia.

Juru bicara bank pangan St. Mary, Jerry Brown mengatakan, pusat distribusi utama bank pangan di Phoenix ini membagikan paket makanan ke 4.271 keluarga selama minggu ketiga bulan Juni, 78 persen meningkat dari 2.396 keluarga yang dilayani pada minggu yang sama tahun lalu.

Lebih dari 900 keluarga antre setiap minggu untuk mendapatkan kotak makanan bantuan dari pemerintah. St Mary menambahkan dengan donasi uang sebesar 75 dolar AS untuk membeli makanan yang tersedia di supermarket lokal seperti roti, wortel, dan daging.

Bank pangan di daerah Alameda California utara meningkatkan distribusi paket bantuan sejak pandemi awal tahun ini, dari 890 rumah tangga menjadi 1.410 rumah tangga pada minggu ketiga bulan Juni, kata direktur marketing Michael Altfest.

Di Houston, bank pangan terbesar di AS dimana distribusi makanan mencapai puncaknya pada masa pandemi yakni 1 juta pon paket sehari, saat ini mendistribusikan rata-ata 610.000 pon paket setiap hari.

Inflasi yang meroket tajam menjadi penyebab antrean makanan yang terjadi di AS. Pada Juni 2022, inflasi AS tembus 9,1 persen, tertinggi sejak 41 tahun terakhir.

Harga-harga mengalami kenaikan, baik pangan maupun non-pangan. Harga bensin bahkan mencapai 5 dolar AS per galon bulan Juni ini.

"Karena itu, banyak warga yang sebelumnya tidak pernah antre untuk mendapatkan bantuan makanan, sekarang harus ikut dalam barisan," kata Brown.