Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Ekonomi

Industri Perlu Perbaiki Kemitraan dengan Petani

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meminta perusahaan skala besar untuk membenahi pola kemitraan dengan masyarakat. Hal itu merupakan bagian dari langkah perusahaan membantu pemerintah mewujudkan kebijakan pemerataan ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan perusahaan tidak boleh hanya membagi-bagikan duit kepada masyarakat. Dia menambahkan masyarakat harus didorong ke dunia usaha karena lebih bersifat strategis.

"Jangan hanya bagi-bagi duit karena tak akan berpengaruh besar mendorong perekonomian masyarakat," tegasnya melalui keterangan tertulisnya saat seminar bertajuk Kemitraan Strategis untuk Pengembangan Ekonomi Kerakyatan dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Pekanbaru, Riau, Senin (31/7).

Darmin mengatakan perbaikan kemitraan perusahaan dengan masyarakat harus sejalan program pemerintah yang sedang mengembangkan model klaster dalam kebijakan pemerataan ekonomi. Perbaikan itu harus dilakukan perusahaan secara sistemik yang menuju model komersial, sehinga meski masyarakat sebagai mitra baru bisa menghasilkan produk sedikit, namun harganya bersaing dan berkualitas baik.

"Peranan perusahaan besar dalam kemitraan strategis itu bukan hanya bantu pada pertanian, tapi juga urusi soal bibitnya, soal cara bertaninya, dan soal hasilnya nanti siapa yang beli," ujarnya.

Menurut Darmin, pola kemitraan strategis tersebut bisa sinergi dengan kebijakan pemerintah seperti reforma agraria dan peremajaan komoditas perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, kelapa dan coklat.

Pelemahan Daya Beli

Pada kesempatan sama, Sekretaris Jenderal Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Aviliani mengatakan meski tingkat inflasi nasional terkendali, daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah turun sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, siklus ekonomi Indonesia yang sangat bergantung pada komoditas perlu segera dibenahi.

"Kita perlu potong mata rantai agar kalau harga komoditas jatuh, daya beli masyarakat tidak terpengaruh," katanya.

Aviliani menjelaskan rangkaian seminar nasional ISEI juga termasuk berkunjung, ke petani program Desa Makmur Perduli Api (DMPA) binaan APP Sinar Mas di Kabupaten Siak, Riau. Dari hasil kunjungan itu didapatkan pola kerja sama dengan masyarakat yang bisa dicontoh keberhasilan model kemitraan dengan masyarakat.

Sementara itu, petani binaan DMPA asal Kabupaten Siak, Suryono, mengatakan kemitraan yang terjalin antara kelompok tani dan perusahaan dinilainya sangat menguntungkan petani. Sebabnya, ia mengatakan kemitraan dari APP Sinar Mas juga menjamin pasar bagi hasil hortikultura petani dengan harga yang tetap. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top