Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Triwulan II-2020

Industri Olahan Berkontraksi Lebih Dalam

Foto : Sumber: Bank Indonesia – Litbang KJ/and - KJ/ONE
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan II-2020 berada dalam fase kontraksi yang lebih dalam. Hal tersebut tecermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (BI) sebesar 28,55 persen, turun dari 45,64 persen pada triwulan I-2020 dan 52,66 persen pada triwulan II-2019. Kontraksi terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI, dengan kontraksi terdalam pada komponen volume produksi sejalan dengan menurunnya permintaan sebagai dampak pandemi Covid-19.

Berdasarkan data yang dipublikasikan BI pada Senin (13/7) menyebutkan secara sektoral, seluruh subsektor mencatatkan kontraksi pada triwulan II-2020, dengan kontraksi terdalam pada subsektor tekstil, barang kulit, dan alas kaki.

"Pada triwulan III-2020, kinerja sektor industri pengolahan diperkirakan membaik meskipun masih berada pada fase kontraksi," sebut Bank Sentral. PMI Bank Indonesia pada triwulan III-2020 diperkirakan sebesar 45,72 persen, meningkat dari 28,55 persen pada triwulan II-2020.

Menanggapi kinerja industri pengolahan itu, Pakar Ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Bambang Budiarto, mengatakan kontraksi pada berbagai subsektor akibat turunnya permintaan yang terjadi adalah sebuah konsekuensi logis sebuah situasi yang berubah-ubah. Perubahan yang dimaksud terutama pada situasi pandemi Covid-19 dari kehidupan normal menjadi work from home (WFH), lalu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan sekarang new normal.

"WFH dan PSBB adalah sesuatu yang baru, sehingga masyarakat menjadi kaget yang imbasnya berubah pula pola konsumsi," kata Bambang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Yuni Rahmi, Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top