Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemulihan Ekonomi

Industri Manufaktur Ekspansif Ditopang Permintaan Domestik

Foto : ISTIMEWA

Ilustrasi Industri Manufaktur

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Industri manufaktur nasional masih mencatatkan fase ekspansi, yang tercermin dari hasil survei S&P Global, dengan menunjukkan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April di posisi 52,7 atau naik signfikan dibanding capaian pada Maret di level 51,9. Perbaikan kondisi bisnis ini ditopang oleh permintaan domestik yang terus menguat.

"PMI manufaktur Indonesia di atas titik netral, yakni 50,0 atau dalam tahap ekspansiyang telah dilewati selama 20 bulan berturut-turut. Kinerja baik ini terus kita jaga dan perlu ditingkatkan lagi," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (2/5).

Menperin mengemukakan kondisi ekspansi pada PMI manufaktur Indonesia tersebut sesuai hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada April yang telah dirilis sebelumnya oleh Kementerian Perindustrian. IKI di bulan keempat tahun ini menembus angka 51,38.

Dengan demikian, para pelaku industri dan investor di Indonesia tetap optimistis dan percaya diri dalam menjalankan usahanya. Selain itu, mereka sangat yakin terhadap kondisi pasar yang makin baik, dengan didukung berbagai program dan kebijakan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha secara kondusif.

Agus juga mengungkapkan sektor industri di sebagian negara maju masih terkontraksi. Berdasarkan data PMI manufakturnya, skor di Jerman mencapai 44,0 poin, Prancis sebesar 45,5 poin, Inggris sekitar 46,6 poin, Korea Selatan sebesar 48,1 poin, dan Jepang di 49,5 poin. "Di tengah pelemahan PMI manufaktur sejumlah negara maju tersebut, PMI manufaktur Indonesia tetap tumbuh secara akseleratif dan impresif," imbuhnya.

Kondisi Bisnis

Sementara itu, Economics Director S&P Global Market Intelligence, Tim Moore menilai sektor industri manufaktur di Indonesia terus mendapatkan momentum baik. Kondisi bisnis ini menggambarkan permintaan domestik menguat, sehingga mendorong kenaikan tercepat pada permintaan baru dan volume produksi selama tujuh bulan.

Produsen barang tampak bersemangat tentang prospek pertumbuhan jangka pendek, dengan kepercayaan diri terhadap ekspansi ouput paling tinggi sejak bulan November. "Terlebih lagi, lapangan kerja terus berlanjut pada bulan April dan stok pembelian terakumulasi pada laju tercepat selama 16 bulan untuk mengantisipasi kenaikan jadwal produksi," jelasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top