Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Serangan Virus

Industri Keuangan Diimbau Gunakan Sistem IT Mutakhir

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowadojo meminta industri keuangan mewaspadai ancaman virus ransomware PETYA dengan menggunakan sistem teknologi informasi yang paling mutakhir. "Saya mengikuti memang masih ada cyber attack dari bentuk lainya. Akhirnya kita memnag harus disiplin untuk membangun sistem dan sumber daya manusia yang membuat kita sadar, bahwa kita ada di alam global dan sangat mungkin ada cyber attack," kata Agus, di Jakarta, Senin (3/7).

Dengan pemakaian versi paling mutakhir dari perangkat teknologi informasi, maka dipastikan telah dilengkapi dengan program penangkal yang canggih, sehingga bisa mendeteksi serangan tersebut sedini mungkin. "Kami merasa industri keuangan di Indonesia dalam keadaan baik dan bisa mengatasi seranganserangan begitu. Tetapi nggak boleh lengah, karena pasti ada inovasi-inovasi lain yang bisa menggangu sistem kita," kata Agus.

Pelaku industri Financial Technology (Fintech) UangTeman, meyakini data keuangan maupun nasabah yang dimilikinya saat ini masih dalam keadaan aman. Bahkan, UangTeman mengaku sudah mengantisipasinya jauh-jauh hari. "UangTeman sebelum WannaCry sendiri keluar dengan menonaktifkan fitur SMBv1, melakukan patch pada semua sistem operasi Windows yang digunakan karyawan kami dan manajemen port pada firewall," kata Chief Technology & Product Officer UangTeman, Darmawan Zaini.

Darmawan mengatakan, virus Petya sesungguhnya varian baru ramsomware yang memanfaatkan celah pada sistem Windows, seperti WannaCray beberapa waktu lalu. Petya kebanyakan menyerang sistem operasi Windows versi lama dan yang tidak ter-pach. "Tim infrastruktur kami selalu mengikuti perkembangan- perkembangan malware di dunia maya dan senantiasa menerapkan tindakan-tindakan pencegahan demi menjaga keamanan data karyawan dan nasabah kami," kata Darmawan.

Masih Stabil Direktur Utama, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk/BTN, Maryono mengatakan masih meneliti apakah infrastruktur perbankan mengalami gangguan atau tidak. Namun, sejauh ini, Maryono memastikan belum ada virus menyasar di sistem IT BTN. "Saya kira masih stabil. Pada dasarnya kalau menyerang satu bank, akan mengenai bank lain juga. Selama ini kita belum dapat laporan," kata Maryono.

ahm/E-9

Baca Juga :
Industri Rumahan

Redaktur : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top