Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Industri Halal RI Pasar Potensial bagi Bank Syariah

Foto : Istimewa

Webinar bertajuk “Peluang dan Tantangan Bisnis Perbankan Syariah Pasca Merger Bank Syariah BUMN.”

A   A   A   Pengaturan Font

Pertama, market share industri jasa keuangan Syariah masih relatif kecil, yaitu sebesar 9,90 persen dari aset industri keuangan nasional. Kedua, Permodalan yang terbatas, yang mana masih terdapat enam Bank Syariah yang memiliki modal inti di bawah 2 triliun rupiah dari total 14 bank umum Syariah per Desember 2020.

"Literasi keuangan Syariah yang masih sangat rendah, yaitu sebesar 8,93 persen, jauh tertinggal dibandingkan indeks nasional sebesar 38,03 persen. Sementara Indeks Inklusi Keuangan Syariah yang sebesar 9,1 persen juga masih tertinggal dibandingkan indeks nasional sebesar 76,19 persen," ujar Wimboh dalam sambutannya pada Webinar bertajuk Peluang dan Tantangan Bisnis Perbankan Syariah Pasca Merger Bank Syariah BUMN di Jakarta pekan lalu.

Selain itu, sumber daya di industri keuangan syariah juga masih terbatas, produk dan layanan keuangan Syariah yang belum setara dibandingkan keuangan konvensional, dan rendahnya research and development dalam mengembangkan produk dan layanan syariah lebih inovatif.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menuturkan, tujuan dibentuknya untuk menjadi bank syariah terbesar, menjadi barometer market di Indonesia dan memiliki daya saing global.

"Kami tampil inovatif dengan branding yang beda, lebih universal, friendly dan inklusif tidak hanya nonmilenial tapi juga milenial. BSI saat ini Ranking tujuh bank terbesar di Indonesia dan kami punya mimpi lima tahun ke depan masuk 10 besar bank syariah terbesar di dunia," ungkapnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top