Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Peridustrian

Industri 4.0 Mampu Perkuat Ekosistem Manufaktur

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah menilai akselerasi Industri 4.0 akan mampu memperkuat ekosistem industri manufaktur nasional. Peta jalan Making Indonesia 4.0 juga memberikan peluang bagi revitalisasi industri manufaktur Indonesia untuk menjadi satu dari sepuluh negara ekonomi terbesar di dunia.

"Hal ini ditempuh melalui pengembangan tujuh industri prioritas, yaitu makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, kimia, farmasi, dan alat kesehatan," kata Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ali Murtopo Simbolon dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/4).

Ali menyebutkannya dalam forum diskusi Hannover Messe 2023 bertema Strengthening Manufacturing Ecosystem by Accelerating Industry 4.0 yang diselenggarakan di Hannover, Jerman, Selasa (18/4) waktu setempat.

Ketujuh sektor prioritas ini berkontribusi sebesar 70 persen terhadap PDB industri nasional, 65 persen terhadap ekspor industri, dan 60 persen terhadap penyerapan tenaga kerja industri. Ali mengungkapkan melalui transformasi ekonomi, Indonesia mampu menghadapi tantangan ekonomi global dengan tumbuh 5,3 persen pada 2022, tertinggi dalam dekade terakhir.

Optimisme ini juga didukung oleh implementasi kebijakan nasional salah satunya pemberlakuan Undang-Undang Cipta Kerja yang menyederhanakan prosedur regulasi kemudahan berusaha, penerapan perizinan berbasis risiko, implementasi sistem perizinan usaha dengan pendekatan berbasis risiko dengan sistem Online Single Submission dan lainnya.

Raup Peluang

Direktur Bisnis Digital PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Muhamad Fajrin Rasyid menyampaikan pada periode 2020-2030, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan bergerak sekitar 1,5 kali lipat menjadi 1,6 triliun dollar AS.

Bahkan, jika mengacu pada Indonesia Digital Economic (IDE), dapat tumbuh delapan kali lipat pada 2030. Telkom pun ingin ikut berpartisipasi meraup peluang tersebut melalui ekonomi digital.

Saat ini, Telkom memiliki lebih dari 170.000 jaringan serat optik, atau lebih dari empat kali keliling bumi, lebih dari 200.000 BTS, lebih dari 30.000 tower, dan memiliki lebih dari 30 pusat data di seluruh Indonesia.Telkom dalam menghadapi era ekonomi digital antara lain memperbaiki konvergensi seluler, mengembangkan serat infraco, membangun DC Co (perusahaan data), mengembangkan B2B Digital IT, mendirikan Service Co, dan juga mendirikan DigiCo.

"Keseluruhan program tersebut telah mendukung upaya digitalisasi bangsa khususnya dalam inkubasi IKM, aplikasi digital seperti PeduliLindungi, OSS, GovTechEdu, dan kolaborasi digital lainnya," jelasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top