Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Bisnis

Indosat Dukung Wacana Konsolidasi Operator

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) menilai wacana konsolidasi operator seluler dapat membuat industri telekomunikasi di Indonesia akan lebih sehat.

Chief Sales & Distribution Officer Indosat Ooredoo, Hendri Mulya Syam, mengatakan industri telekomunikasi di Indonesia memiliki kelebihan pasokan sehingga menjadi tidak sehat.

Ia mengambil contoh Filipina yang sudah melakukan konsolidasi antaroperator. "Di industri ini suplainya berlebihan terlalu banyak. Kita harapkan konsolidasi ini akan menyebabkan industri menjadi lebih sehat," ungkapnya di Jakarta, Senin (19/11).

Perseroan pun akan melakukan transformasi besar baik dari segi sumber daya manusia (SDM), bisnis, dan proses. Selain itu, Perseroan juga akan berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur jaringan.

Menurut Hendri, terkait fokus konten Indosat, salah satu kontribusi broadband berasal dari video dan youtube streaming sehingga banyak pihak juga akan masuk ke sana.

"Yang bisa membuat orang mengonsumsi data lebih itu dari video, selain itu hanya kecil," ujarnya. Ke depan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan perusahaan streaming lainnya.

Hingga September 2018, Perseroan mencatatkan penurunan jumlah pelanggan sekitar 33,9 persen menjadi 64,1 juta pelanggan. Kini, Perseroan pun fokus memperbaiki jaringan dan meningkatkan promosi guna mendongkrak kuantitas pelanggan.

Perluas Jaringan

Sementara itu, Group Head Regional Marketing Indosat Ooredoo, Gede Krishna Jaya, menjelaskan, Perseroan telah membangun sekitar 4.300 Base Transceiver Station (BTS). Indosat juga berupaya memperluas jaringan di luar Pulau Jawa.

"Kami agak terlambat menyasar pasar luar Jawa. Itu fakta. Komitmen kami, mulai merambah luar Jawa secara intensif, tidak hanya inner city saja," ujar dia. Adapun mayoritas belanja modal (capital expenditure/ capex) tahun ini dialokasikan untuk investasi jaringan.

Indosat Ooredoo juga akan menggunakan satelit Palapa Ring guna memperluas akses jaringan bagi pelanggan di kawasan Indonesia timur.

Sebab, pembangunan backbone sendiri membutuhkan investasi yang jauh lebih mahal. "Backbone itu mahal apalagi timur, jadi kami akan pakai fasilitas pemerintah," ucap dia.

Selain membangun BTS, Indosat juga berupaya meningkatkan layanan menjadi 4G. Menurut Gede, pelanggan Indosat yang sudah menggunakan layanan 4G sekitar 60 persen.

"Di Jawa tinggal sedikit yang belum 4G tapi si luar Jawa masih banyak yang belum 4G. Nanti ekspansi 4G seperti ke Lampunng, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara akan makin baik," ucap dia. yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top