Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto

Indonesia Tunjukkan Kearifan Lokal Upaya Pengurangan Risiko Bencana

Foto : ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Letjen TNI Suharyanto

A   A   A   Pengaturan Font

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan Indonesia akan menunjukkan kearifan lokal pada upaya pengurangan risiko bencana, dalam perhelatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Provinsi Bali pada 23-28 Mei 2022.
BNPB terus menyempurnakan persiapan dalam menyambut para delegasi dari 193 negara dalam perhelatan tersebut, salah satunya menunjukkan kisah baik kearifan lokal dalam penanggulangan bencana.
"Selain memperoleh konsep tertulis dalam kegiatan konferensi dan diskusi, para delegasi dapat melihat secara langsung apa yang ditonjolkan Indonesia dalam upaya pengurangan risiko bencana bersama masyarakat," ujar Suharyanto dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis (17/3).
Suharyanto saat berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, mengatakan modal sosial berupa kearifan lokal ini merupakan cerita yang dapat dipelajari para delegasi dunia, pada program kunjungan lapangan. Kearifan lokal ini merupakan bagian kehidupan masyarakat Bali yang juga dimanfaatkan sebagai upaya pengurangan risiko bencana.
Melalui adanya Desa Wisata Penglipuran, para delegasi dapat melihat bahwa sejak dahulu Indonesia telah melakukan upaya pengurangan risiko bencana melalui hidup yang harmonis dengan alam.
"Di sini merupakan salah satu contoh dari masyarakat Indonesia yang sejak dulu harmonis dengan alam dalam pembangunan dan tata ruang, serta tidak ingin merusak alam. Hal ini menjadi salah satu hal yang disepakati dalam pengurangan risiko bencana," ujar Suharyanto.
Ia berharap dengan melihat salah satu desa ini, para delegasi dapat melihat Indonesia selain memiliki konsep internasional terkait pengurangan risiko bencana.
Suharyanto turut mengungkapkan, nilai gotong-royong yang dilakukan masyarakat Desa Wisata Penglipuran dapat menjadi contoh dalam penguatan penanggulangan bencana.
Para delegasi nantinya dapat melihat masyarakat desa tersebut sering berkumpul dan berdiskusi untuk menyatukan sikap terlebih tidak ada sekat. Selain itu juga dapat melihat Hutan Bambu yang dimiliki masyarakat desa, dan mereka sepakat untuk melestarikan dengan adanya peraturan untuk tidak dijual maupun ditanami tanaman lainnya.
Kunjungan ke Desa Penglipuran akan dijadwalkan pada 28 Mei 2022 mendatang. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top