Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Targetkan Satu Emas Paralimpiade Paris 2024

Foto : istimewa

paralimpik

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia menargetkan meraih satu medali emas, dua perak dan tiga perunggu dari 35 atlet yang dikirim ke Paralimpiade Paris 2024, 28 Agustus-8 September. Target tersebut menurun dibandingkan perolehan di Tokyo 2020 lalu. Saat itu Indonesia finis di posisi 43 besar dengan membawa pulang dua emas, tiga perak, dan empat perunggu.

Hal tersebut diungkap Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Reda Manthovani. Dari 22 cabang olahraga yang dipertandingkan, atlet-atlet disabilitas Indonesia akan berkompetisi di 10 cabang olahraga.

"Meskipun secara jumlah kelolosan atlet, dibandingkan Tokyo meningkat, dari 23 atlet menjadi 35 atlet, tetapi ini target realistis kami. Ini berdasarkan perhitungan kekuatan di atas kertas. Kami meyakini target ini dapat tercapai dengan upaya persiapan yang matang dan serius yang telah dilakukan oleh para atlet dan seluruh pihak terkait," ujar Reda.

Emas diharapkan bisa diraih dari cabang para bulutangkis. Indonesia memiliki sedikitnya tiga wakil yang saat ini menempati peringkat teratas ranking dunia para badminton. Sementara untuk para atletik, para renang, para angkat besi bisa menghasilkan perak perunggu. Bocia dan para panahan juga diharapkan memberikan kejutan.

Adaptasi dengan perubahan cuaca menjadi tantangan terbesar. Karena berbeda dengan saat pelaksanaan Olimpiade Paris 2024 Juli lalu saat Paris menempati puncak panas, Agustus-September cuaca di sana sudah mulai memasuki musim dingin.

Sementara itu empat hari sebelum dimulai, api Paralimpiade dinyalakan,Sabtu waktu setempat di dekat rumah sakit di Inggris tempat ide untuk kompetisi ini lahir.

Atlet Paralimpiade Inggris, Gregor Ewan dan Helen Raynsford, berjuang melawan hujan deras untuk menyalakan api.

"Merupakan kehormatan besar untuk dapat ambil bagian dalam acara ini," ujar Raynsford, juara Paralimpiade pertama dalam olahraga dayung ketika ajang ini memulai debutnya di Beijing tahun 2008.

Gerakan Paralimpiade dimulai tahun 1948, ketika ahli saraf Jerman, Ludwig Guttmann, mengorganisir ajang olahraga untuk veteran perang yang terluka di Rumah Sakit Stoke Mandeville, barat laut London.

Api dinyalakan di sebuah stadion tidak jauh dari rumah sakit tempat Guttmann bekerja. Ini adalah pertama kalinya sejak 2012 dan Olimpiade London api Paralimpiade dinyalakan di Stoke Mandeville.

Api akan melewati Terowongan Channel hari Minggu, dengan 24 pembawa obor asal Inggris membawanya setengah jalan, sebelum menyerahkannya kepada 24 pembawa obor asal Prancis, yang akan membawanya ke Calais.

Kemudian 12 obor akan melakukan perjalanan melintasi Prancis dari hari Minggu hingga Rabu. Api tersebut kemudian akan mencapai Paris dan kuali Olimpiade, yang terletak di Taman Tuileries.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top