Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Targetkan Rebut Piala Thomas dan Uber

Foto : ANTARA/Puspa Perwitasari

BERTOLAK KE BANGKOK I Tim Thomas dan Uber Indonesia berpose usai pelepasan di Jakarta, Selasa (8/5). Tim Thomas dan Uber Indonesia pada Rabu (16/5) bertolak ke Bangkok, Thailand untuk mengikuti gelaran Piala Thomas dan Piala Uber yang akan dihelat pada 20-27 Mei mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebanyak 45 orang dari tim Piala Thomas dan Uber Indonesia 2018 pada Rabu (16/5) bertolak ke Bangkok, Thailand. Mereka terdiri dari atlet, pelatih, pelatih fisik, tim dokter, fisioterapi,s dan beberapa tim pendukung lainnya.

Tim berangkat menggunakan maskapai Thailand Airways, TG 434, pukul 12.35 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Chief de Mission tim Piala Thomas dan Uber Indonesia, Achmad Budiharto menyatakan kesiapan tim untuk berlaga di Bangkok. Serangkaian jadwal latihan di lapangan pertandingan pun telah dipersiapkan.

"Kondisi tim saat ini semua baik dan siap untuk bertanding di Bangkok. Besok langsung ada jadwal latihan, kami beruntung bisa dapat empat lapangan, jadi bisa langsung beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada di Bangkok. Mulai tanggal 17 dan 18, kami akan latihan secara resmi di main hall. Kami sudah buat jadwalnya, jadi saya kira persiapan kami sampai tanggal 20 nanti sudah aman," kata Budiharto.

Piala Thomas dan Uber 2018 akan berlangsung pada 20-27 Mei 2018, di Impact Arena Bangkok, Thailand. Tim Thomas Indonesia berada di grup B bersama Korea, Thailand dan Kanada, sedangkan tim Uber Indonesia di grup D dengan Tiongkok, Malaysia dan Perancis.

Ketua Umum PBSI Wiranto menargetkan gelar juara di Piala Thomas dan Uber 2018. Kedua piala bergengsi itu harus dibawa pulang ke Indonesia.

Dua tahun lalu tim Thomas Indonesia harus tunduk dari Denmark di final. Indonesia masih menjadi tim tersukses di Piala Thomas dengan 13 titel, walaupun kali terakhir meraihnya pada 2002. Sementara tim Uber Indonesia dua tahun lalu cuma sampai perempatfinal usai ditaklukkan Korea Selatan. Indonesia sejauh ini mengoleksi tiga titel Piala Uber, dengan yang terakhir diraih pada tahun 1996.

"Harapannya menang dong. Tidak ada kata lain. Iya. Menang. Iya tidak apa-apa (ada banyak pesaing berat). Masa nanti kita kalah (begitu) saja. Tidak bisa dong. Harus menang. Jadi dua trofi harus bawa pulang? Iya, benar," tutur Wiranto di Jakarta, kemarin.

Berikan yang Terbaik

Pebulu tangkis ganda putri nasional, Nitya Krishinda Maheswari berharap bisa memberikan balasan terbaik atas kepercayaan yang didapatkannya untuk memperkuat tim uber pada Piala Thomas-Uber 2018 ini.

"Bisa masuk tim uber lagi berarti ada kepercayaan lagi pada saya untuk memperkuat tim uber. Mudah-mudahan saya bisa kasih yang terbaik apapun itu, entah dalam hal suport atau permainan saat saya diturunkan," kata Nitya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (16/5).

Nitya yang memang sempat dilanda cedera lutut parah sehingga mengharuskan dirinya absen dalam waktu hampir satu tahun, saat ini dirinya tinggal memantapkan keyakinan dirinya di lapangan di mana merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah bahkan bagi atlet profesional sekalipun.

"Tinggal lebih mantepin keyakinan saya saja di lapangan, soalnya kan hampir satu tahun saya off, dan untuk mengembalikan kepercayaan di lapangan itu nggak segampang yang orang lain pikir. Saya masih harus dapatkan feeling yang pas, terlebih ketika saya off kemarin, saya juga harus operasi dan segala macam. Pastinya butuh usaha lebih untuk mengembalikan kepercayaan diri," ujar dia.

Dari segi persiapannya setelah absen panjang sendiri, dirinya mengatakan selepas pulih dari cedera, dirinya telah berlatih dan telah mulai bertanding dengan partner barunya. "Kalau untuk memulai lagi pertandingan, sebelumnya saya juga sudah bertanding lagi dari tahun kemarin, terus sampai yang terakhir kemarin di Selandia Baru," tutur Nitya.

Di Selandia Baru Terbuka 2018 pada 1-6 Mei lalu yang menjadi turnamen terakhir Nitya, dia dan pasangan barunya Ni Ketut Mahadewi Istarani harus tersingkir saat putaran kedua usai dikalahkan pasangan asal Korea Selatan, Chae Yujung/Hye Jeong-kim, dengan skor 15-21, 21-16, dan 11-21.

Terkait dengan kemungkinan dia dipasangkan lagi dengan duet mautnya Greysia Polii saat Piala Uber, Nitya menegaskan hal tersebut merupakan wewenang pelatih, sedangkan pemain harus siap dalam kondisi apapun. "Kalau Uber diroling ya tergantung strategi pelatih. Namanya kalo tim mau dipisah dari partner, sebenarnya sudah jadi keharusan untuk siap karena salah satu strategi," tutur Nitya.

ion/Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono, Antara

Komentar

Komentar
()

Top