Indonesia-Singapura Sepakat Tingkatkan Kerja Sama EBT
JOKO WIDODO Presiden RI - Meningkatkan investasi di bidang energi baru terbarukan, antara lain untuk pemenuhan energi kedua negara.
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia dan Singapura telah mencapai kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama energi baru terbarukan, termasuk di dalamnya peningkatan investasi.
Menurut Presiden, hal itu menjadi salah satu hasil dari Retret Pemimpin Indonesia-Singapura 2023 yang dilangsungkan di Singapura, Kamis (16/3).
"Meningkatkan investasi di bidang energi baru terbarukan, antara lain untuk pemenuhan energi kedua negara," kata Presiden Jokowi dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, PM Singapura menyebut sektor ekonomi hijau menjadi salah aspek dengan potensi banyak yang dibahas pada Retret Pemimpin tersebut. Kedua negara juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama energi baru terbarukan dalam Retret Pemimpin kali ini.
"(Ini) akan menyokong kerangka komersial dalam pengembangan kemampuan energi baru terbarukan dalam infrastruktur transmisi serta elektrifikasi lintas batas negara," katanya.
Seperti dikutip dari Antara, PM Lee mengatakan nota kesepahaman tersebut akan memperkuat infrastruktur energi, transisi energi, serta keamanan energi kedua negara. "Sekaligus mendukung inisiatif regional seperti Asean Power Grid. Jelas ini sebuah hasil saling menguntungkan," ujarnya.
Sebagai informasi, Asean Power Grid merupakan kerja sama infrastruktur jaringan listrik terintegrasi di kawasan Asia Tenggara yang sudah dirumuskan sejak tahun 1997 oleh organisasi regional tersebut.
Asean Power Grid sejalan dengan semangat pemanfaatan energi baru terbarukan di kawasan, yang ditargetkan bauran energi baru terbarukan mencapai 35 persen pada 2025.
Berbagai Bidang
Pada kesempatan tersebut, Singapura dan Indonesia juga menandatangani serangkaian perjanjian untuk bekerja sama di berbagai bidang. Di antara perjanjian tersebut, salah satunya akan membentuk Singapore-Indonesia Tech-X Program bagi para profesional teknologi muda dari Singapura dan Indonesia untuk bekerja di negara masing-masing hingga satu tahun.
Kerja sama ini akan menguntungkan para profesional berusia di bawah 30 tahun yang lulus dari salah satu dari enam universitas otonom di Singapura, dan mereka yang berasal dari 11 universitas di Indonesia, seperti Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.
Kesepakatan lain mengikat kedua negara untuk mengerjakan proyek perdagangan listrik lintas batas, dan memfasilitasi investasi di Indonesia dalam manufaktur energi terbarukan, seperti produksi sel surya dan sistem penyimpanan energi baterai.
Secara keseluruhan, enam perjanjian ditandatangani antara pemerintah kedua negara. Mereka mencakup bidang-bidang yang muncul seperti ekonomi digital, keberlanjutan dan pengembangan sumber daya manusia, dan bidang-bidang tradisional, seperti keamanan, kesehatan, dan keuangan.
Selain itu juga disepakati pembaruan bersama tentang kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, pada akhir Januari lalu menyampaikan bauran energi primer energi baru terbarukan di Indonesia sepanjang 2022 hanya 14,11 persen.
Menteri ESDM mengakui angka itu masih sangat kecil mengingat target pemerintah untuk bauran energi baru terbarukan adalah 15,7 persen untuk 2022.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengajak Federasi Jerman berpartisipasi mengolah potensi energi baru dan terbarukan di Indonesia. Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden Federasi Jerman Frank-Walter Steinmeier
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD