Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Generasi Baru -- Harmoni di Tengah Perbedaan

Indonesia Punya Modal Besar Jadi Negara Maju

Foto : istimewa

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia punya modal besar menjadi negara maju pada usia ke-100 tahun atau pada 2045 nanti. Modal itu antara lain adalah kekayaan geografis dan sumber daya alam.

"Hingga modal kesejarahan dari berbagai kerajaan besar di masa lampau hingga perjuangan nasional menuju kemerdekaan," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (4/4).

Jejak berbagai macam hal yang positif dan konstruktif ini, kata Haedar,bagi generasi baru Indonesia yang pada 2045 akan merayakan satu abad Indonesia menjadi modal positif dan optimistik bahwa Indonesia sesungguhnya bisa menjadi negara maju dan besar.

"Dalam perspektif Muhammadiyah disebut, Indonesia Berkemajuan yakni Indonesia yang benar-benar dicita-citakan oleh para pendiri bangsa. Negara yang benar-benar merdeka dan mengisi kemerdekaan, bersatu, berdaulat, adil, makmur dan bermartabat,"tuturnya.

Indonesia, kata Haedar, juga punya modal lain, yakni jati diri keindonesiaan. Jati diri yang dimiliki bangsa Indonesia ini adalah Pancasila, agama, dan kebudayaan luhur bangsa. Jati diri bangsa ini juga sebagai modal besar untuk mewujudkan Indonesia maju. Pertama, Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara yang telah menjadi kesepakatan nasional yang kokoh.

"Sebagaimana dalam Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Negara Pancasila Darul Ahdi Wa Syahadah, negara yang dasarnya Pancasila dan Pancasila itu sejalan dengan agama-agama yang hidup di Indonesia, termasuk Islam serta kebudayaan nasional bahkan lahir dari kebudayaan itu sendiri, tapi pada saat yang sama sesungguhnya Pancasila akan menjadi dasar orientasi nilai kita untuk maju," ujarnya.

Pancasila, lanjut Haedar, bukanlah norma-norma dogmatis. Tapi, nilai yang bisa ditransformasikan pada kehidupan kebangsaan dan kemanusiaan global pada 2045 nanti. Kedua, bangsa ini juga hidup tumbuh di atas fondasi keagamaan. Bangsa Indonesia dikenal religius dan agama-agama yang hidup di Indonesia sesungguhnya memiliki budaya untuk hidup berdampingan secara damai.

"Sejarah mencatat kepercayaan lokal menerima Hindu, Buddha, Islam, Kristen, sehingga bisa hidup damai dan mampu bersama memajukan Indonesia. Inilah modal kuat kita bahwa agama bukan hanya menjadi sumber inspirasi ilahiyah, tapi juga menjadi kekuatan ruhaniyah bangsa kita untuk hidup damai, bersatu dan berkemajuan," katanya.

Ketiga, kata Haedar, kebudayaan luhur bangsa yang bersumber dari kebudayaan-kebudayaan daerah yang kaya. Kebudayaan yang telah berinteraksi lama satu sama lain, sehingga kebudayaan itu juga menjadi karakter dan kepribadian bangsa.

Inspirasi Ramadan

Sementara itu, Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan meluncurkan program "Inspirasi Ramadan" dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.

Kepala BKN PDI Perjuangan, Aria Bima, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (4/4), mengatakan program inspirasi Ramadhan tahun 2022 merupakan yang kedua kali diselenggarakan setelah sebelumnya pertama diadakan pada tahun 2021.

Program itu bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia bahkan dunia bahwa nilai budaya yang ada di Indonesia yang itu semua bernafaskan ideologi Pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan nilai-nilai ke-islaman.


Redaktur : andes
Penulis : Antara, Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top