Indonesia Perlu Bangun Banyak Pabrik Panel Surya untuk Ekspansi Energi Surya
Ilustrasi - Pabrik pembuatan panel surya.
Bahan baku utama panel surya adalah silikon-dapat ditemukan di alam dalam bentuk senyawa berupa silikat dan pasir kuarsa. Menurut catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia memiliki potensi sumber daya pasir kuarsa yang besar hingga 25 miliar ton, dengan jumlah cadangan terbukti mencapai 330 juta ton.
Dengan perkiraan kebutuhan 10 ton pasir silika per MW panel surya, maka Indonesia berpotensi memiliki kapasitas produksi panel surya hingga sekitar 30 terawatt (TW).
Pasir kuarsa tersebut tersebar di 23 provinsi, dari Aceh hingga Papua Barat. Bahkan, kualitas pasir kuarsa di beberapa wilayah seperti Kalimantan, Lampung, Bangka Belitung, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau, memenuhi spesifikasi industri panel surya dan dinilai cukup kompetitif di kancah dunia.
Sayangnya, dengan potensi yang begitu besar, pengolahan pasir kuarsa menjadi silikon masih terbilang minim. Saat ini, Indonesia hanya memiliki pabrik panel surya PT Ali Solar Cell (ASC) di Batam. Pabrik ini beroperasi sejak 2019 untuk memproduksi wafer silikon sampai sel surya, tapi lebih berfokus ke ekspor untuk Amerika Serikat (AS).
Ada juga pabrik PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) di Kendal, Jawa Tengah, yang direncanakan mulai beroperasi pada kuartal ketiga 2024. Kapasitas produksinya 1 GWp per tahun. Meski patut diapresiasi, pembangunan pabrik sel surya ini masih belum mencukupi kebutuhan ekspansi PLTS Indonesia di masa depan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya