Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Perdagangan - “Rent Seeking” Impor Pangan Matikan Sektor Lainnya

Indonesia Importir Gula Terbesar Dunia

Foto : ANTARA/ANDIKA WAHYU

IMPOR GULA THAILAND - Sejumlah pekerja memindahkan karung berisi gula kristal putih dari kapal berbendera Thailand MV Chailan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, beberapa waktu lalu. Thailand merupakan negara eksportir gula terbesar di Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

"Tapi Indonesia, tidak ada hubungan khusus dengan Thailand yang menjadi eksportir gula terbesar di sini. Secara umum, impor ini hanya jadi alat atau bonekanya rent seeking meraup untung sebesar-besarnya, hingga membunuh petani dan industri dasar," ujar Guru Besar Pertanian UGM, Masyhuri, saat dihubungi, Jumat (21/9).

Dia menambahkan impor gula dan impor pangan yang mencapai 12 miliar dollar AS setahun merupakan salah satu pemicu defisit perdagangan hingga mencapai 7,5 miliar dollar AS.

Bahkan, ekonom senior, Faisal Basri, menyebutkan defisit neraca perdagangan Januari-November 2018 yang mencapai 7,5 miliar dollar AS tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia. "Ini sejarah baru Indonesia, defisit perdagangannya sudah mencapai 7,5 miliar dollar AS," ujar Faisal, Rabu (19/12).

Masyhuri menilai defisit perdagangan itu sama saja Indonesia menyubsidi negara eksportir. Padahal, Indonesia belum menjadi negara kaya, tapi malah tekor hingga meminta-minta utang luar negeri untuk menutup defisit anggaran. "Kita dalam pos APBN justru menganggap utang sebagai penerimaan pinjaman. Membohongi diri sendiri, bagaimana rupiah tidak jebol ke 15 ribu rupiah per dollar AS," tukas dia.

Guna mengatasi karut-marut sektor pangan akibat kebergantungan yang tinggi pada impor, maka tidak ada jalan lain, pemerintah harus segera membentuk Badan Pangan sesuai amanat UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan. "Badan Pangan harus langsung di bawah presiden, dengan kewenangan setingkat menteri koordinator," jelas dia.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top