Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sidang Umum PBB

Indonesia Gaungkan Pesan Perdamaian

Foto : Dok UN.org
A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Di depan para pemimpin dunia di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan dunia tidak perlu untuk mencari sosok superhero pada masa-masa yang sulit seperti sekarang.

Masa sekarang ini, dunia menghadapi tantangan global yang kompleks, instabilitas, dan konflik di mana-mana. Dunia masih diliputi kemiskinan, kesenjangan, dan paham nasionalisme sempit.

"Di masa seperti ini, kita sering salah melihat ke kepemimpinan yang hanya memiliki kekuatan besar, kepemimpinan yang memiliki kekuatan layaknya superhero," demikian pidato Wapres Jusuf Kalla di sesi Debat Umum Sidang ke-73 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Kamis (27/9). "Dunia tak perlu memanggil para pahlawan super yang tergabung di tim Avenger atau Justice League, tokoh-tokoh fiktif di komik populer yang dilahirkan di AS," imbuhnya.

Ditambahkan oleh Wapres RI bahwa semua yang hadir di sidang PBB adalah para pemimpin dunia. Secara kolektif mereka memiliki kekuatan layaknya superhero. Menurut Wapres Kalla, yang harus dilakukan dunia adalah memanfaatkan kemauan, keberanian, kekuatan, perasaan iba, perasaan tanpa pamrih, serta kerendahan hati mereka untuk menuju dunia yang lebih baik.

Pesan Indonesia sangat jelas bahwa untuk menciptakan perdamaian, kesetaraan, dan keberlanjutan di masyarakat dunia, dibutuhkan kepemimpinan global dan tanggung jawab bersama. Tak akan pernah ada kepemimpinan yang efektif tanpa rasa tanggung jawab yang tulus dan sebaliknya.

Tantangan bagi Indonesia pun akan semakin berat karena pada 2019 salah satu negara demokrasi terbesar di dunia itu, akan mengemban tugas sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.

Komitmen dan tanggung jawab dunia untuk perdamaian harus bisa disebarkan di seluruh bagian dunia, termasuk Timur Tengah. Indonesia berulang kali menegaskan komitmennya dan juga dunia untuk mendukung perwujudan negara Palestina yang merdeka melalui solusi dua negara untuk meredam konflik di wilayah tersebut.

"Komitmen kita terhadap perdamaian akan dipertanyakan jika kita tidak bisa menyelesaikan konflik Palestina-Israel," kata Wapres Kalla.

Reformasi PBB

Untuk menciptakan masyarakat yang damai, berkelanjutan, dan adil, Wapres Kalla menyatakan bahwa setiap negara harus juga menghormati hukum dan prinsip-prinsip internasional, termasuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial suatu negara.

Dalam kaitan itu, Wapres Kalla menyampaikan bahwa sangat disayangkan ada beberapa pihak, tanpa menyebut namanya, yang berupaya mendukung atau bahkan menjadi bagian dari pergerakan separatisme. "Tindakan permusuhan ini tidak memiliki tempat di sistem PBB. Tindakan yang jelas-jelas melanggar prinsip-prinsip PBB," kata dia.

Ketika tindakan permusuhan itu berlanjut, Indonesia tidak akan tinggal diam. "Indonesia tak akan membiarkan negara mana pun merusak integritas teritorialnya," kata dia.

Pada akhir pidatonya, dia menekankan bahwa perdamaian yang adil dan masyarakat yang berkelanjutan membutuhkan PBB yang lebih responsif, bertanggung jawab, dan kredibel. "Kita di PBB ini harus menunjukkan kepemimpinan. Itulah kenapa reformasi PBB tak dapat dielakkan," kata Wapres Kalla. "Tanpa reformasi maka PBB akan menjadi mesin usang yang dipaksa menjawab tantangan global pada masa sekarang dan yang akan datang," pungkas Wapres RI.

Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top