Indonesia Ditantang Atasi Sampah Plastik di Laut
Selamatkan Satwa - Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung, M Solihin (kiri), bertukar cendera mata dengan Rektor Universitas Padjadjaran, Trihanggono Ahmad, di Pendopo Kota Bandung, Selasa (24/4). Indonesia punya andil besar dalam upaya penyelamatan satwa-satwa laut di bumi.
BANDUNG - Indonesia ditantang untuk mengatasi pencemaran sampah plastik di berbagai wilayah di Tanah Air, yang mengganggu ekosistem perikanan. Indonesia menjadi negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.
"Kami angkat isu lingkungan terkait dengan pencemaran. Itu menjadi tantangan buat kita," kata Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (Unpad), Yudi Nurul Ihsan, saat diterima Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung, M Solihin, di Pendopo Kota Bandung, Selasa (24/4).
Yudi melaporkan pertemuan pakar kelautan dalam Zentrum Fur Marine Tropenforchung (ZMT) Asian Regional Meeting yang berlangsung pada 23-27 April di Kota Bandung. Acara yang merupakan pertemuan para pakar di bidang kelautan itu menghadirkan 45 peserta dari 15 negara di Asia Pasifik untuk membahas tentang isu penting persoalan kelautan dan perikanan di dunia saat ini.
Hal lain yang menjadi perhatian adalah keanekaragaman hayati di lautan dunia. Yudi menyebutkan isu tersebut juga menghadapi ancaman kerusakan karena ekosistem yang berubah akibat ulah manusia. Indonesia merupakan jantung dunia. Oleh karena itu, Indonesia punya andil besar dalam upaya penyelamatan satwa-satwa laut di bumi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya