Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Investasi

Indonesia dan Afrika Selatan Jadi Pasar Menarik pada 2022

Foto : ANTARA

Kepala Peneliti Pasar Negara Berkembang dari HSBC, Andra De Silva, saat Annual Investment Forum 2022 di Jakarta, Sabtu (30/1).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepala Peneliti Pasar Negara Berkembang dari HSBC, Andra De Silva, mengatakan Indonesia dan Afrika Selatan menjadi pasar di negara berkembang yang menarik bagi tujuan investor pada 2022.

"Dua pasar utama tersebut tahun ini resmi menjadi sorotan publik dan sangat menonjol," kata De Silva dalam Annual Investment Forum 2022 di Jakarta, Sabtu (30/1).

Indonesia dan Afrika Selatan berhasil menarik perhatian investor lantaran pasar keuangan kedua negara dianggap kuat karena meningkatkan porsi kepemilikan domestik dibanding asing dalam investasinya.

Apalagi, lanjut De Silva, normalisasi kebijakan bank sentral dunia tentunya akan membuat arus modal keluar dari negara-negara emerging market, sehingga peningkatan porsi kepemilikan domestik akan sangat menopang ketahanan keuangan kedua negara.

Di sisi lain, nilai tukar Indonesia dan Afrika Selatan cenderung lebih stabil dibanding negara emerging market lainnya.

Lebih Baik

Dengan berbagai kondisi tersebut, Indonesia dan Afrika Selatan dianggap jauh lebih baik dalam persiapan menghadapi normalisasi kebijakan moneter bank sentral dunia, utamanya Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.

Meski begitu, ia berpendapat saat ini aliran modal asing yang masuk ke berbagai negara emerging market tak akan sebanyak sebelumnya, lantaran mulai mengetatnya likuiditas global akibat persiapan normalisasi berbagai bank sentral dunia.

"Kami memperkirakan lebih jauh akan ada penyusutan neraca absolut, tetapi kelas aset lain yang akan kita lihat lebih banyak dampaknya," ungkap De Silva.

Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Namibia, Wisnu Edi Pratignyo, menyebut kerja sama pemberitaan antara Perum LKBN Antara dan Namibia Press Agency (NAMPA) dapat memperkuat infrastruktur diplomasi Indonesia di kawasan Afrika.

"Dari sisi bilateral, penandatanganan MoU ini sangat berarti bagi Indonesia dan Namibia karena akan menjadi bagian dari sejarah dalam hubungan diplomatik kedua negara," kata Dubes Wisnu.

MoU yang merupakan pembaruan dari kesepakatan kedua kantor berita yang pertama kali terjalin pada 1998 itu, bertujuan mempertajam tujuan kerja sama termasuk mempromosikan hubungan ekonomi dan sosial budaya melalui pertukaran berita yang saling menguntungkan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top