Indonesia Bisa Jadi Model Penerapan Toleransi
pentingnya persamaan hak - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama (kiri) menjawab pertanyaan yang dilontarkan Ketua Board of Trustees Indonesian Diaspora Network Global, Dino Patti Djalal pada acara Kongres Diaspora Indonesia ke-4, di Jakarta, Sabtu (1/7). Obama menekankan pentingnya demokrasi, kepemimpinan, persamaan hak, dan toleransi.
Kesediaan untuk bisa menerima dan menghormati keberagaman, menurut Ali, merupakan bagian dari keimanan seseorang. Semangat kerukunan antarumat beragama juga harus dibangun melalui pendekatan dan dialog, agar antara kelompok mayoritas maupun minoritas tidak merasa saling menjadi musuh satu sama lain.
"Misalnya seperti kami Muslim minoritas di Amerika Serikat (AS), kami juga melakukan pendekatan dengan umat Yahudi dan Nasrani sehingga mereka ada confidence bahwa kami ini bukan enemy," tutur Ali.
Menjaga Perdamaian
Pendapat yang sama diungkapkan oleh Direktur Dialog Antaragama Vatikan untuk Asia Pasifik, Romo Markus Solo Kewuta SVD. Romo Markus Solo meyakini bahwa Indonesia merupakan negara majemuk yang mampu menjaga perdamaian. Alasan itu pula yang membuat pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur itu terpilih menjadi salah satu penasihat ahli Paus Benediktus XVI, 10 tahun yang lalu.
"Pada saat itu Paus mengatakan kehadiran saya di Vatikan karena mereka merasa tertarik dengan Indonesia, terutama setelah melihat orang dari berbagai agama dan latar belakang bisa hidup berdampingan dengan damai," kata Romo Markus.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya