Indonesia bisa Gunakan KTT G20 untuk Ajak Russia Berunding

JAKARTA - Di tengah upaya menyukseskan pertemuan negara-negara kelompok 20 (G20) yang puncaknya tahun ini akan berlangsung di Bali, sedikit membuat posisi Indonesia sebagai Presidensi atau tuan rumah dilematis. Hal itu karena salah satu anggota G20, yakni Russia, mendapat kecaman dari negara anggota lainnya akibat invasi negara tersebut ke Ukraina.

Sementara sebagai tuan rumah, Indonesia mencoba berlaku adil dengan mengundang semua negara anggota untuk hadir dalam pertemuan puncak. Presiden Russia, Vladimir Putin, pun mengaku berniat untuk hadir dalam pertemuan tersebut.

Menanggapi posisi Indonesia sebagai Presidensi G20 di tengah konflik Russia dengan Ukraina yang dikecam mayoritas negara di dunia, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengatakan mau tidak mau Indonesia menjadi medan tarik-menarik dalam konflik Russia dengan Amerika Serikat (AS) terkait situasi di Ukraina.

"Indonesia pun menjadi medan tarik-menarik bagi konflik Russia dengan AS dan sekutunya mengingat Indonesia akan menyelenggarakan KTT G20 bulan November mendatang," ujar Hikmahanto Juwana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/3) seperti dikutip dari Antara.

AS dan sekutunya meminta kepada Indonesia sebagai Presiden G20 untuk mempertimbangkan keanggotaan Russia. "Australia bahkan mengancam tidak akan hadir dalam KTT bila Russia hadir. Sementara itu, Dubes Russia mengonfirmasi kehadiran Presiden Putin di Indonesia," kata Hikmahanto.
Halaman Selanjutnya....