Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Forum Transisi Energi G20

Indonesia Angkat Tiga Isu Prioritas untuk Percepat Transisi Energi

Foto : ISTIMEWA

LUHUT BINSAR PANJAITAN Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi - Ini harus didukung penuh oleh kerja sama global yang kuat. Ini yang akan kita bangun di G20 Indonesia. Inilah yang kita maksud dengan global deal.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengangkat tiga isu prioritas dalam forum Transisi Energi G20 yang digelar melalui Energy Transitions Working Group (ETWG). Tiga isu prioritas untuk mendorong percepatan peralihan energi global dari fosil ke energi hijau yaitu akses, teknologi, dan pendataan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, saat peluncuran forum Transisi Energi G20 yang dipantau di Jakarta, Kamis (10/2), menyatakan Indonesia berharap ketiga isu prioritas itu bisa memberikan hasil persidangan G20 yang lebih konkret guna memperkuat sistem energi global yang berkelanjutan, serta transisi yang berkeadilan dalam konteks pemulihan yang berlanjutan.

Forum Transisi Energi G20 juga diharapkan dapat mencapai kesepakatan global untuk mengakselerasi transisi energi dan menghimpun komitmen global yang lebih kuat dalam rangka mencapai target akses energi. Target yang tertuang dalam Agenda 2030 sebagai tujuan pembangunan yang berkelanjutan guna meningkatkan pemanfaatan teknologi yang bersih dan mengintensifkan pendanaan transisi energi.

"Hasil utama inilah yang diharapkan Presidensi G20 Indonesia sebagai tindak lanjut aksi-aksi setelah COP- 26 dan Presidensi G20 sebelumnya," kata Arifin.

Selaku tuan rumah G20 tahun ini, Indonesia akan mengadakan 150 agenda pertemuan, baik fisik maupun nonfisik melibatkan 20.988 delegasi dari para anggota forum tersebut.

Ratusan pertemuan itu menjadi momen berharga untuk mewujudkan capaian investasi yang ditargetkan oleh pemerintah, terkhusus investasi di bidang energi hijau agar bisa segera mewujudkan kedaulatan energi nasional.

Pemerintah Indonesia, jelasnya, berkomitmen untuk melaksanakan transisi energi yang berkeadilan dengan tetap memperhatikan pemenuhan kebutuhan energi nasional.

Presidensi G20 akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong pemerintahan dunia agar mewujudkan kebijakan yang berpihak terhadap listrik bersih sekaligus mendukung kedaulatan energi hijau, karena negara-negara anggota G20 merupakan penyumbang sekitar 75 persen permintaan energi dunia.

Dorong Lahirnya Industri yang Lebih Hijau

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mewakili Presiden RI menekankan aksi transisi energi harus dilakukan secara berkeadilan serta berdampak pada sosial-ekonomi masyarakat.

"Perubahan paradigma pasti akan berdampak pada perubahan pekerjaan, skenario pembangunan, orientasi bisnis, dan lainnya. Jadi, kita ingin yang berkeadilan, yang bebannya berat harus dibantu, yang sudah siap silahkan jalan sendiri selagi membantu yang belum mampu. Ini harus didukung penuh oleh kerja sama global yang kuat. Ini yang akan kita bangun di G20 Indonesia. Inilah yang kita maksud dengan global deal," ungkap Luhut.

Sebagai bagian dari implementasi transisi energi di Indonesia, pemerintah akan terus mendorong lahirnya industri yang lebih hijau dan mendorong kontribusi swasta maupun filantropi melakukan pendanaan inovatif.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top