Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Alami Populisme Politik yang Seperti Bunglon Memainkan Dukungan Masyarakat

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ukuran populisme sendiri kata dia sangat liat. Karenanya, populisme bukan termasuk dari jalan yang wasathiyah atau moderat. Uniknya, populisme ini hampir tidak muncul di negara otoriter.

"Populisme seperti bunglon yang bisa berubah kulitnya menyesuaikan kondisi di mana dia berada. Kalau masyarakatnya kanan dia akan eksploitasi ideologi kanan, kalau masyarakatnya kiri dia akan sangat kiri, kalau masyarakatnya Islam dia akan menggali identitas Keislaman," jelasnya.

Selain populisme membuat masyarakat tidak rasional, Burhanuddin juga menyebut bahwa populisme adalah penyakit bagi demokrasi karena kaum populis cenderung melakukan manipulasi narasi demi kepentingan politik elektoral sesaat.

Populisme juga hampir selalu bersifat eksklusif dan memiliki retorika yang sifatnya intoleran, rasis, dan xenopobia untuk mengeliminasi tudingan mereka terhadap kelompok-kelompok yang dianggap tidak sesuai dengan agenda politik mereka.

Melihat kondisi yang terjadi, Burhanuddin berharap Muhammadiyah memimpin di depan untuk terus menyuarakan moderasi meskipun pendapat itu tidak populer karena mayoritas masyarakat telah tercebur dalam doktrin populisme.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Eko S
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top