Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketahanan Pangan

Indonesia Akan Bebas Impor Gandum jika Bisa Kembangkan Sorgum

Foto : ISTIMEWA

SORGUM

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI), Prof Mohammad Jafar Hafsah, menyebut Indonesia bisa melepas ketergantungan impor gandum dari luar negeri apabila bisa mengembangkan komoditas sorgum sebagai bahan pokok subtitusinya.

Jafar dalam acara Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Talk yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (13/10), mengemukakan hasil kajiannya bila sorgum bisa mensubtitusi bahan pangan untuk pembuatan biskuit dan kue kering, bolu, cake, mi, dan sejenisnya bisa mengurangi impor hingga 12,1 juta ton. "Kalau ini dijumlah bisa dibayangkan bagaimana kita bisa sungguh-sungguh tidak mengimpor," kata Jafar.

Jafar menyebut sorgum memiliki potensi mensubstitusi penggunaan tepung terigu dalam produksi biskuit dan kue kering sebanyak 60 persen atau 6,1 juta ton. Sorgum juga berpotensi mensubstitusi penggunaan terigu dakam pembuatan cake, bolu, brownies dan semacamnya hingga 25 persen atau 2,5 juta ton, dan bisa subtitusi bahan penggunaan mi dan sejenisnya hingga 35 persen atau 3,5 juta ton.

Seperti dikutip dari Antara, dengan impor biji gandum dan tepung terigu yang mencapai 10,2 juta ton pada 2020, 10,9 juta ton pada 2021, dan diprediksi bisa mencapai 11,5 juta ton pada 2023, Jafar meyakini Indonesia bisa berhenti atau menyetop impor gandum bila sukses mengembangkan sorgum.

Dalam kajiannya, Jafar mengungkapkan potensi pengembangan lahan sorgum di Indonesia bisa mencapai 24 juta hektare. Hal itu disebabkan sorgum memiliki keunggulan bisa ditanam pada lahan dengan kondisi ekstrem sekalipun, di mana tanaman pangan lain tidak dapat tumbuh.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top