Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 10 Jul 2020, 13:06 WIB

Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Tengah Disusun

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam acara Peluncuran Program Sertifikasi Kompetensi, di Jakarta, Kamis (9/7).

Foto: Koran Jakarta/Muhamad Mar'up

JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto, menyebut Kemendikbud tengah menyusun indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi. IKU ini nantinya bisa diterapkan untuk pendidikan tinggi vokasi di seluruh Indonesia.

"Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sedang mendesain IKU yang akan jadi basis kontrak kinerja. Awalnya PTN, tapi ke depan harapannya bisa applied untuk politeknik di Indonesia," kata Wikan dalam acara Peluncuran Program Sertifikasi Kompetensi, di Jakarta, Kamis (9/7).

Wikan memaparkan delapan indikator yang akan ada dalam IKU tersebut. Adapun beberapa indikatornya, antara lain serapan industri atau wirausaha minimal 80 persen dari lulusan, implementasi magang Kampus Merdeka, prestasi mahasiswa, aktivitas dosen, 50 persen prodi berkolaborasi dengan industri, dan 70 persen mata kuliah menerapkan project based learning.

Sertifikasi Kompetensi

Wikan mengapresiasi adanya program sertifikasi kompetensi bagi sumber daya manusia dan mahasiswa pendidikan tinggi vokasi. Meski begitu, ia meminta program sertifikasi tersebut berorientasi pada peningkatan kualitas mahasiswa agar mudah terserap industri. "Artinya peningkatan kompetensi juga harus menjadi perhatian diserap tenaga kerja atau mandiri sebagai wirausaha," jelasnya.

Lebih khusus Wikan meminta bagi para dosen, program sertifikasi harus mampu menambah pengalaman mereka. Pasalnya, dosen harus menjadi contoh bagi para mahasiswa dalam proses belajar. "Jadi kalau hanya mengajar teori saja, itu tidak cukup. Dosen juga harus teruji pengalamannya sehingga bisa berbagi dengan mahasiswa," tandasnya.

Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Benny Bandanadjaya menjelaskan selain diperuntukan untuk civitas akademika pendidikan tinggi vokasi, program sertifikasi juga diperuntukkan bagi mahasiswa. Target dari program ini yaitu 15.000 mahasiswa bisa mengakses program sertifikasi ini.

Ia menyebut hasil dari program ini dapat mengembangkan perguruan tinggi vokasi lebih baik dari segi SDM. Selain itu, katanya, program tersebut juga bisa menjadi bagian dari pengembangan institusi. ν ruf/N-3

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.